Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:07 WIB | Jumat, 27 November 2015

Puluhan Anak Meninggal di Papua, Tim Baru Diturunkan

Ilustrasi anak papua. (Foto: ancahpost.co.id)

MBUWA, PAPUA, SATUHARAPAN.COM - Tim Dinas Kesehatan Provinsi Papua baru diturunkan ke Distrik Mbuwa, Kabupaten Nduga, setelah sedikitnya 32 anak meninggal dunia dalam tempo hanya dua bulan karena sebab yang belum diketahui.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai, menuturkan tim terdiri atas para pejabat Dinas Kesehatan, Litbang Kementerian Kesehatan, dan Laboratorium Provinsi Papua. Misi tim yang diturunkan pada Kamis (26/11) tersebut penting untuk mengetahui penyebab kematian anak-anak.

"Karena pemeriksaan lab awal untuk DDR malaria (pemeriksaan parasit malaria) sudah negatif,"  kata Aloysius Giyai dalam wawancara dengan wartawan BBC Indonesia.

Ia memastikan jumlah anak yang meninggal dunia di Distrik Mbuwa tercatat 32 orang sejauh ini, sekaligus mengoreksi data yang beredar sebelumnya bahwa jumlah korban lebih tinggi.

"Kasus ini sebenarnya menurut informasi itu bukan kematian satu-dua minggu ini, sudah dua bulan. Jadi macam berapa hari kemudian ada tambah lagi, begitu terus."

Ditambahkannya sebelum meninggal anak-anak mengalami gejala-gejala yang sama, antara lain demam dan menggigil.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga, Mesak Kogoya, mengatakan, 32 anak usia dua tahun ke bawah diduga berawal dari musim kering hingga menyebabkan anak-anak menderita Insfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibatnya ternak babi, ayam dan anjing juga tewas, seperti yang dikutip dari tabloidjubi.com

“Kami mendapat laporan itu dari Kepala Puskesmas Nbuwa dan tim langsung turun ke lapangan pada 16 November lalu,” katanya, di sela-sela Raker Dinas Kesehatan dan Peluncuran Buku Melawan Badai Kepunahan Gebrakan Papua Sehat Menuju Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera di Auditorium Uncen, Selasa(24/11).

Persoalannya, kematian anak di bawah 10 tahun, yang terjadi secara beruntun tersebut baru mencuat belakangan.

Hal itu bisa terjadi, menurut Aloysius Giyai, karena informasi baru disampaikan ke tingkat provinsi beberapa hari lalu. 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home