Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 14:03 WIB | Selasa, 08 Maret 2016

Puluhan Perempuan Demo di Istana Suarakan Nawaduka

Puluhan Perempuan Demo di Istana Suarakan Nawaduka
Puluhan pegiat perempuan yang tergabung dalam Parade Juang Perempuan Indonesia menggelar aksi unjuk rasa menuntut pencabutan peraturan perundang-undangan yang diskriminatif terhadap perempuan dan tidak pro terhadap rakyat di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (8/3). Aksi digelar dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional dengan membawa atribut berupa kentongan bambu, spanduk, serta poster sebagai simbol bentuk protes. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Puluhan Perempuan Demo di Istana Suarakan Nawaduka
Salah satu kaum perempuan membawa atribut kentongan bambu sebagai simbol bentuk protes dalam aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.
Puluhan Perempuan Demo di Istana Suarakan Nawaduka
Para pegian perempuan membawa atribut berupa poster bertuliskan protes sebagai bagian dari aksi dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia di Jakarta.
Puluhan Perempuan Demo di Istana Suarakan Nawaduka
Seorang pegiat kaum perempuan berorasi meneriakan tuntutan dalam rangka peringatan Hari Perempuan Internasional yang digelar di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.
Puluhan Perempuan Demo di Istana Suarakan Nawaduka
Puluhan pegiat perempuan menggelar aksi unjuk rasa dengan membawa atribut kentongan untuk dibunyikan sebagai simbol protes dalam menyuarakan aspirasi peringati Hari Perempuan Internasional yang digelar di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan aktivis perempuan dari berbagai lembaga yang tergabung dalam Parade Juang Perempuan Indonesia berunjuk rasa menuntut mencabut seluruh peraturan perundang-undangan yang diskriminatif dan tidak berpihak kepada rakyat di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada hari, Selasa (8/3).

Parade Juang Perempuan Indonesia menilai ada sembilan pokok permasalahan perempuan yang dirangkum dalam Nawaduka, diantaranya duka buruh terhadap perempuan, duka demokrasi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), duka kekerasan seksual, duka diskriminasi, duka pemiskinan dan kebijakan pasar bebas, duka perempuan dalam akses kesehatan, duka pendidikan mahal, duka kriminalisasi gerakan rakyat dan duka budaya kekerasan dan militerisme.

Aksi yang digelar dengan membawa atribut kentongan bambu sebagai simbol dimainkan oleh sejumlah aktivis perempuan dari berbagai elemen diantaranya LBH Apik, KontraS, Jala PRT, Himpunan Wanita Disabiltas Indonesia, serta organisasi kemahasiswaan di Jakarta.

Sampai berita ini diturunkan aksi unjuk rasa dalam rangka peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day masih berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home