Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 17:44 WIB | Rabu, 23 April 2014

Rupiah Anjlok ke Posisi Rp 11.638

Ilustrasi. (Foto: Elvis Sendouw)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (23/4) sore melemah sebesar 166 poin menjadi Rp 11.636 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.470 per dolar AS.

"Dari sisi fundamental, mata uang rupiah tertekan menyusul data manufaktur Tiongkok yang berkontraksi, sehingga membuat pelaku pasar uang di dalam negeri khawatir dengan perbaikan neraca perdagangan Indonesia," kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa kekhawatiran pelaku pasar itu sebab Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

Ia menambahkan bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah di pasar uang domestik juga dibayangi oleh risiko politik di dalam negeri seiring investor masih mengkaji kemungkinan partai koalisi pemerintahan berikutnya dan calon Presiden Indonesia berikutnya menjelang pemilu presiden Juli mendatang.

"Pemerintahan baru akan memengaruhi kebijakan selanjutnya, termasuk di sektor keuangan," katanya.

Secara teknikal, lanjut dia, mata uang rupiah juga masih berada dalam tren negatif. Pada grafik harian, indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) dan Stochastic menegaskan keberlanjutan sentimen pelemahan.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menambahkan bahwa penguatan dolar AS terhadap rupiah juga sebab rencana emiten yang akan membagikan dividen.

"Pembagian dividen dapat mendorong aliran dana asing keluar (capital outfolw) sehingga akan meningkatkan permintaan atas dolar AS," katanya.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini (23/4), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 11.590 dibandingkan sebelumnya (22/4) di posisi Rp 11.486 per dolar AS. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home