Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 07:03 WIB | Selasa, 15 Oktober 2019

Santo Santa Baru, Umat Indonesia Dipanggil untuk Dikuduskan

Santo Santa Baru, Umat Indonesia Dipanggil untuk Dikuduskan
Suasana Misa Kanonisasi Lima Santo dan Santo baru Gereja Katolik, hari Minggu (13/10) di Vatikan. (Foto: photovat.com/vaticannews.va)
Santo Santa Baru, Umat Indonesia Dipanggil untuk Dikuduskan
Pangeran Wales, Charles Philip Arthur George turut hadir pada misa kanonisasi di Vatikan, hari Minggu (13/10). (Foto: bbc.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus menganonisasikan atau mengangkat satu santo dan empat santa baru Gereja Katolik, pada Misa Kanonisasi hari Minggu (13/10) di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Kardinal asal Inggris, John Henry Newman, yang awalnya imam Gereja Anglikan tetapi dalam perjalanan rohaninya berpindah keyakinan menjadi Katolik dikanonisasi sebagai santo bersamaan dengan empat santa lainnya.

Empat santa itu di antaranya Marguerite Bays (perempuan awam asal Swiss); Suster Giuseppina Vannini (biarawati asal Italia), Suster Mariam Thresia (biarawati asal India); dan Suster Dulce Lopes Pontes (biarawati) yang dijuluki ”Bunda Teresa dari Brasil”. Biografi mereka dapat dilihat di sini vaticannews.va.

Romo Bernardus Soebroto Mardiatmadja SJ menjelaskan, sejak awal murid-murid Kristus disebut sebagai dekat dengan Yang Kudus. Sebab, Sang Guru begitu tampil dipenuhi oleh Roh Kudus. Oleh sebab itu, mereka yang mengikutiNya "dikuduskan". Dalam bahasa Latin, dikuduskan itu disebut dengan istilah "sanctus" (participium dari "sancire").

Berkaitan dengan kanonisasi Santo dan Santa itu untuk kehidupan dunia masa kini dan khususnya untuk umat Indonesia, kata Romo Mardi, hal serupa terjadi sekarang, kita dipanggil untuk "dikuduskan" ("sanctus") pula, ditebus dari noda dosa, di tengah segala yang "jahat".

“Paus Fransiskus mengajak kita siap mengikuti panggilan itu dalam keadaan apapun,” kata Romo Mardiatmadja SJ kepada satuharapan.com, hari Selasa (15/10).

Biografi Singkat Kardinal Henry Newman

Lahir pada 21 Februari 1801 di London, Inggris, Kardinal John Henry Newman menghabiskan hidupnya untuk mencari Kebenaran. Dia selalu mengatakan itu adalah satu-satunya alasan untuk hidup.

Pada usia 25 tahun, Newman mengatakan bahwa ia telah bertemu Tuhan, bukan "sebagai gagasan, tetapi sebagai pribadi". Dua tahun kemudian, ia menjadi seorang imam Anglikan dan mengajar di Oxford.

Sebagai orang yang selalu mempertanyakan esensi Kebenaran dan Iman, Newman menemukan jawabannya ketika ia pertama kali mengunjungi Roma pada tahun 1833. Kembali di Oxford, dia mendapati dirinya semakin jauh dari Anglikan. Dia mulai mempelajari tentang para Bapa Gereja, yang umum bagi semua denominasi, dan mengumpulkan di sekelilingnya sekelompok cendekiawan yang mempertanyakan diri mereka sendiri tentang topik-topik penting seperti menghormati tradisi abad pertama.

Pada 1843 ia membuat suatu keputusan. Dua tahun kemudian dia meminta untuk diterima di Gereja Katolik. Setelah menyelesaikan studi teologinya di Roma, ia ditahbiskan menjadi imam Katolik pada tahun 1847.

Pada tahun 1850 Henry kembali ke Inggris dan terjun ke dalam berbagai kegiatan: ia mendirikan Universitas Dublin, menghasilkan terjemahan Alkitab yang baru ke dalam bahasa Inggris dan mendirikan Oratory di Oxford yang didedikasikan untuk St. Philip Neri.

Pada tahun 1879, Paus Leo XIII mengangkatnya sebagai seorang Kardinal. John Henry Newman meninggal di Birmingham Oratory pada 11 Agustus 1890. Dia dinyatakan sebagai Beato oleh Paus Benediktus XVI pada 19 September 2010 dan dikanonisasi oleh Paus Fransiskus pada hari Minggu, 13 Oktober 2019.

Pope Francis presides over a Canonization Mass in St. Peter's Square

Cuitan Paus Fransiskus Viral

Sementara itu Reuters mengawali laporannya, hari Senin (14/1) menuliskan ada saint (santa, santo atau orang suci) yang mengenakan halo (lingkaran bundar cahaya di atas kepala), tapi ada saint yang mengenakan helm.

Staf Vatikan yang mengurus akun resmi Twitter milik Paus Fransiskus dalam bahasa Inggris memposting cuitan tentang lima santa baru yang dikanonisasi di Lapangan Santo Petrus.

"Hari ini kami bersyukur kepada Tuhan untuk (santa-santa) #Saints baru kami. Mereka hidup oleh iman dan kami kini menyerukan perantaraan mereka," cuit akun resmi Paus itu seperti dikutip Reuters.

 

 

Namun tagar #Saints yang ada pada cuitan Vatikan dalam akun bahasa Inggris Paus itu juga dimiliki sebuah tim sepak bola ala Amerika Serikat yang sama-sama beremblem tiga kelopak bunga atau fleur-de-lis, New Orleans Saints.

New Orleans Saints memiliki 1,5 juta follower Twitter, sedangkan Paus Fransiskus memiliki sekitar 1,8 juta follower Twitter dalam akun berbahasa Inggrisnya saja.

Jadi, cuitan itu pun viral ketika ribuan penggemar sepak bola khas AS itu bereaksi di mana kebanyakan penggemar New Orleans Saints dalam nada bercanda berterima kasih atas pemberkatan dari Vatikan.

"Puji Tuhan dan menanglah tim ini," tulis salah satu akun penggemar New Orleans Saints. (vaticannews.va/Ant/Reuters)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home