Loading...
SAINS
Penulis: Dedy Istanto 05:52 WIB | Selasa, 27 Agustus 2013

Seekor Gajah Sumatera Lahir Dengan Selamat di Taman Nasional Tesso Nilo

Induk gajah sumatera (Elephas Maximus Sumatrensis) yang bernama Ria bersama dengan anaknya yang baru saja lahir di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. (Foto : WWF Indonesia).

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM – Seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) telah lahir di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Riau, (7/8) lalu. Anak gajah berjenis kelamin betina ini lahir dengan bobot 90 kilogram dalam kondisi sehat. Kelahiran gajah ini merupakan keempat kalinya bagi tim Flying Squad sejak beroperasi di TNTN tahun 2004 silam.

Sang induk gajah yang bernama Ira (35) merupakan salah satu anggota dari tim sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan pada satu bulan terakhir. Masa kehamilan gajah Sumatera umumnya berkisar sekitar 20 sampai dengan 22 bulan dan diperkirakan masa kehamilan Ria sudah memasuki bulan-bulan terakhir.

Secara prediksi sudah bisa diperkirakan Ria akan melahirkan namun tidak tahu kapan waktunya. Erwin Daulay seorang mahout (perawat gajah) yang pertama mengetahui ketika terlihat sang induk Ria sempat menghindar tidak seperti biasanya. Tak lama munculah seekor anak gajah di samping sang induk. Selanjutnya sang induk dan anak dibantu tim Flying Squad untuk dipindahkan ke camp yang berjarak sekitar 700 meter.

Flying Squad adalah tim penanganan konflik manusia terhadap gajah yang selama ini sering terjadi. Ada empat ekor gajah yang sudah terlatih menjadi bagian dari tim tersebut atas kerjasama dari Yayasan WWF – Indonesia dan Kementerian Kehutanan bersama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan Balai Taman Nasional Tesso Nilo.

Kepala BBKSDA Riau Kemal Amas menyatakan, Kelahiran anak gajah di Taman Nasional Tesso Nilo ini tidak hanya merupakan hadiah Idul Fitri bagi upaya konservasi gajah, namun juga berita gembira dari Tesso Nilo mengingat tingginya angka kematian gajah di kawasan hutan tersebut sejak dua tahun belakangan ini.“

Sepanjang tahun 2012 setidaknya ada 12 ekor gajah Sumatera yang mati di Tesso Nilo dan tiga ekor di tahun 2013. Sebagian besar kematian gajah Sumatera ini karena diracun oleh manusia yang tidak bertanggung jawab. Balai Taman Nasional Tesso Nilo dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau telah berupaya untuk menegakkan hukum terhadap kematian gajah di Tesso Nilo ini.

Kelahiran gajah Sumatera ini juga merupakan kado istimewa di Hari Gajah Dunia (World Elephant Day) yang jatuh pada tanggal 12 Agustus lalu. Hal ini menjadi harapan baru bagi konservasi gajah di Indonesia khususnya di Taman Nasional Tesso Nilo. (wwf.or.id)

 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home