Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 10:04 WIB | Sabtu, 30 September 2017

Semata-mata Keadilan

Adil dalam kehidupan bermasyarakat berarti setiap orang memiliki akses yang sama untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan yang penting bagi keberlangsungan hidupnya.

SATUHARAPAN.COM – ”Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar, supaya engkau hidup dan memiliki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu” (Ul. 16:20). Demikianlah nasihat Musa kepada umat Israel. Ya, semata-mata keadilan. Itulah yang harus dikejar oleh setiap orang yang menjadi umat Allah.

 

Mengejar Keadilan

Pertanyaannya: mengapa harus dikejar? Baiklah kita menjawab pertanyaan ini dengan adagium Lord Acton: ”Setiap kekuasaan cenderung korup; dan kekuasaan absolut pastilah korup.”

Itu berarti, ya harus dikejar karena setiap orang yang diberi kekuasaan cenderung berperilaku korup atau menyimpang. Keadilan memang sesuatu yang harus diperjuangkan karena pada dirinya sendiri manusia memang cenderung melakukan apa yang jahat. Jadi, manusia harus memperjuangkannya karena manusia memang cenderung berbuat dosa.

Tak heran jika Abraham Lincoln berkata, ”Hampir setiap orang mampu menghadapi kesulitan, namun jika ingin menguji karakter seseorang, berikanlah kepadanya kekuasaan.”

Kelihatannya, Lincoln memahami bahwa kekuasaan memang cenderung menyimpang. Itu berarti, orang yang mempunyai kekuasaan cenderung berlaku tidak adil. Mengapa? Karena dia yang pegang kuasa! Pernah menunggu seseorang yang mau kita temui di kantornya? Kadang menunggu lama karena dia merasa kita membutuhkan dirinya. Juga, petugas Satpam kadang lebih galak dari yang punya kantor.

Itu jugalah yang diakui Musa. Sehingga sebelumnya dia menegaskan: ”Hakim-hakim dan petugas-petugas ... harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil. Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar” (Ul. 16:18-19).

Jelas, karena kekuasaan cenderung korup—cenderung menyimpang—hakim diperingatkan untuk tidak memutarbalikkan keadilan, memandang orang, dan menerima suap. Dan suap ternyata bisa membuat buta mata orang bijaksana dan membuat orang benar berdusta. Jelaslah orang bijaksana dan benar pun harus waspada.

Dalam BIMK tertera: ”Kamu harus selalu adil, supaya dapat menetap dan hidup sejahtera di tanah yang diberikan TUHAN Allahmu kepadamu.” Menarik, BIMK menyatakan dengan ungkapan lain: ”Harus selalu adil.” Artinya: tidak boleh tidak! Itu berarti kapan saja, di mana saja, harus berlaku adil. Dan sekali lagi bukan hal yang mudah karena manusia cenderung berbuat dosa, terlebih jika dia mempunyai kekuasaan.

 

Permasalahan Indonesia

Permasalahan Indonesia ini, pada hemat saya, berakar pada ketiadaan sila kedua dari Pancasila: kemanusiaan yang adil dan beradab. Ketiadaan kemanusiaan yang adil dan beradab inilah yang membuat keadilan sosial sulit dirasakan segenap rakyat Indonesia.

Karena itu, untuk mereformasi Indonesia, pada hemat saya adalah mengamalkan Pancasila khususnya sila kedua ini. Sehingga panggilan Kristen—meminjam tema Paskah Keuskupan Agung Jakarta—Makin Adil, Makin Beradab.

Menurut Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi dalam Renungan Harian: Aksi Puasa Pembanungan 2017 Amalkan Pancasila: Makin Adil, Makin Beradab, Adil dan beradab merupakan dua sikap yang saling melengkapi. Adil dalam kehidupan bermasyarakat berarti setiap orang memiliki akses yang sama untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan yang penting bagi keberlangsungan hidupnya. Agar fasilitas-fasilitas sosial dapat dinikmati setiap warga maka keadilan harus dikaitkan dengan keadaban. Tanpa keadaban, akan terjadi hukum rimba di mana hanya yang kuat dan berkuasalah yang menang.

 

Umat Allah

Dan alasan Musa adalah agar umat Israel hidup sejahtera. Sebenarnya ini merupakan hal yang logis. Kalau Saudara pernah dicurangi, besar kemungkinan Saudara akan mencurangi orang lain. Dan kemudian orang yang kita curangi itu akan melakukan kecurangan terhadap orang lain lagi. Kalau begini terus, mau jadi apa negeri kita ini?

Mengapa harus berlaku adil? Karena umat Allah telah diselamatkan dari ketidakadilan yang mereka rasakan ketika di Mesir. Israel—sebagai umat Allah—harus mengupayakan keadilan dan kesejahteraan. Sekali lagi karena mereka adalah umat Allah. Karena itu, mereka harus hidup seturut dengan kehendak Allah. Kalau mereka tidak mau mengupayakan keadilan, pertanyaannya adalah apa bedanya mereka dengan Mesir?

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

 

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home