Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 15:49 WIB | Sabtu, 02 Mei 2015

Seorang Anak Tewas Setelah Mengikuti Terapi Tamparan

Seorang Anak Tewas Setelah Mengikuti Terapi Tamparan
Xiao Hongchi mempromosikan praktek 'paida lajin', sebuah terapi yang melibatkan 'tamparan dan peregangan'. (Foto: bbc.com)
Seorang Anak Tewas Setelah Mengikuti Terapi Tamparan
Beginilah metode 'tamparan' yang diajarkan dalam buku petunjuk Xiao Hongchi.

SYDNEY, SATUHARAPAN.COM – Kepolisian Australia menyelidiki kematian seorang anak berusia tujuh tahun pada Kamis (30/4) setelah mengikuti terapi pengobatan 'tamparan' oleh seorang pengobat alternatif dari Tiongkok.

Aidan Fenton dari Sydney, yang dilaporkan menderita kencing manis, ditemukan dalam keadaan tidak sadar di sebuah hotel di pinggiran kota, awal pekan ini.

Dia dan ibunya mendatangi bengkel kerja tentang pengobatan alternatif yang digelar Xiao Hongchi, dengan biaya sekitar AU$1.800 atau sekitar Rp 16 juta selama sepekan.

Laporan-laporan menyebutkan polisi antara lain menyelidiki apakah dia berhenti menggunakan insulin.

Xiao Hongchi -yang menyewa tempat di sebuah pusat kesehatan- sudah diwawancarai polisi dan sudah meninggalkan Australia, seperti dilaporkan koran Sydney Morning Herald.

Juru bicara kepolisian mengatakan petugas kesehatan sempat memberikan pertolongan pertama kepada anak tersebut di tempat kejadian namun tidak berhasil dan akhirnya dia meninggal dunia.

Adapun Xiao -mantan bankir- mempromosikan praktek paida lajin, sebuah terapi yang melibatkan 'tamparan dan peregangan' untuk mengeluarkan racun dari tubuh manusia.

"Tamparan dan peregangan bekerja sama untuk membersihkan lingkaran hambatan serta membantu tubuh untuk mengatasi penyakit," jelasnya kepada surat kabar The Hindu, bulan lalu.

Dia mengatakan praktek yang diajarkan kepadanya oleh seorang biksu Tao sudah berhasil 'menyembuhkan' beberapa penyakit di bengkel kerjanya, seperti kencing manis dan darah tinggi. (bbc.com)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home