Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:46 WIB | Minggu, 29 Januari 2017

Sidang MPL, PGI Berkomitmen Empat Masalah Pokok

Ilustrasi: Suasana pembukaan Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPL PGI), di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah. (Foto: pgi.or.id)

SALATIGA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang menegaskan PGI bersama seluruh gereja-gereja yang tergabung dalam PGI bersama seluruh mitra kerja menyatakan tekad untuk ikut aktif mengatasi empat masalah utama yang dihadapi Indonesia yakni kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan.

Dia mengatakan hal tersebut dalam kata sambutan pada pembukaan pembukaan Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPL PGI), di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah, hari Jumat (27/1).

Dia mengatakan upaya tersebut tidak dapat dilakukan sendiri oleh gereja, tetapi bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia.

Bagi gereja, hal itu dipahami sebagai bagian integral dari panggilan gereja untuk menghidupkan atau mewujudkan Injil Kristus yang utuh, bagi kesejahteraan semua orang dan kelanjutan hidup segenap ciptaan di Indonesia.

“Gereja-gereja menyadari bahwa salah satu akar pahit yang menjadi penyebab dari keempat masalah tersebut (kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan) adalah meningkatnya persaingan yang tidak sehat di tengah masyarakat,” kata Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang.

“Persaingan yang tidak sehat di tengah masyarakat disertai kecenderungan untuk mengejar keuntungan pribadi maupun kelompok yang bermuara pada kesenjangan sosial yang semakin melebar, serta kerakusan yang hampir tidak mengenal batas,” kata Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang.

Keugaharian

“Merespon masalah ini gereja-gereja bertekad untuk menumbuhkembangkan apa yang disebut spiritualitas keugaharian,” kata Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang.

Dia menjelaskan keugaharian merupakan tindakan  mensyukuri berbagai rahmat Allah, bersedia untuk berbagi dengan sesama, serta peduli akan kelanjutan hidup di bumi. 

Pdt. Henriette Lebang juga menyinggung persoalan di bidang agraria, yang mendapat perhatian khusus dalam sidang kali ini.

Menurut Pdt. Henriette Lebang, konflik agraria dipandang memiliki kaitan dengan krisis sosial dan ekologis.

Sebab itu, gereja-gereja menyambut gembira keputusan Presiden Joko Widodo untuk mengadakan redistribusi tanah dari hutan negara seluas 13.242 hektar, dan mengembalikannya kepada masyarakat, dan semoga janji pemerintah untuk melanjutkan retribusi tanah seluas tujuh juta hektar dapat terwujud.

Intoleransi di Indonesia

Pada kesempatan itu, Pdt. Henriette Lebang  menyampaikan keprihatinan gereja-gereja dengan semakin maraknya sikap intoleransi dan politisasi agama belakangan ini dalam masyarakat. Jika tidak diwaspadai, hal ini dapat mengancam keutuhan kita sebagai bangsa.

“Sebagai bangsa yang majemuk, sidang ini akan membicarakan peran gereja dalam memelihara dan merawat semangat bhinneka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, baik dalam kehidupan gereja, maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” kata dia.

“Kami menghargai upaya Menteri Agama untuk memfasilitasi berbagai bentuk dialog lintas iman, sambil kami berharap bahwa kebebasan beragama bagi semua warga negara sebagaimana yang dijamin dalam UUD 45 semakin terwujud di semua tempat,” kata dia.

Selain persoalan agama, PGI juga mendukung langkah-langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia untuk memberantas korupsi guna menghadirkan pemerintahan yang bebas dari suap dan penyahgunaan kekuasaan.

Sidang MPL PGI

Kepala Hubungan Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Jeirry Sumampow mengemukakan Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPL PGI) merupakan sidang tahunan yang berlangsung antara tanggal 27-31 Januari 2017 di Agrowisata, Salatiga, Jawa Tengah.  

Persidangan ini berangkat dari Tema dan Sub-tema PGI, yaitu: “Tuhan Mengangkat Kita dari Samudera Raya” (Maz. 71: 20b) dan sub Subtema: “Dalam Solidaritas dengan Sesama Anak Bangsa, Kita Tetap Mengamalkan Nilai-nilai Pancasila Guna Menanggulangi Kemiskinan, Ketidakadilan, Radikalisme dan Kerusakan Lingkungan.

Sidang MPL PGI Tahun 2017 ini secara khusus akan menyoroti persoalan Keadilan Agraria. Persoalan ini akan menjadi Pikiran Pokok gereja-gereja Tahun 2017, yaitu: “Spiritualitas Keugaharian: Menggapai Keadilan Agraria untuk Semua!” Pikiran Pokok ini akan menjadi isu pokok yang akan menjadi pergumulan gereja-gereja sepanjang tahun 2017.

Pembukaan Sidang MPL PGI 2017 dilaksanakan pada hari Jumat (27/1) di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). (pgi.or.id)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home