Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:00 WIB | Kamis, 17 Mei 2018

Teknologi Mengubah Biologi

iIustrasi DNA yang dirilis oleh National Human Gnome Research Institute, 15 Mei 2012 (Foto: Voaindonesia.com).

CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM – Bayangkan menyimpan data digital dalam DNA, atau mengenakan alat yang membuat kita lebih pintar, atau membuat bahan-bahan baru dengan merekayasa gen mikroba.

Kedengarannya seperti kisah sains fiksi, tapi inilah yang dibahas dalam konferensi yang diadakan oleh Milken Institute of Global Conference belum lama ini.

Eksperimen yang diadakan dalam laboratorium  Zymergen baru saja dimungkinkan belum lama ini.

Kata pendiri Zymergen Joshua Hoffman, “Komputer bisa menemukan hal-hal baru dalam bidang biologi, yang tidak mungkin ditemukan oleh manusia.”

Zymergen menggunakan komputer, untuk merancang eksperimen dan merekayasa gen-gen mikroba, supaya bahan kimia yang dihasilkannya bisa digunakan untuk membuat bahan-bahan yang lebih kuat.

Kata Joshua Hoffman lagi, “Kami menggunakan komputer dan proses otomatis untuk rekayasa mikroba, makhluk ber-sel satu, dan membuat mereka menjadi pabrik kimia masa depan. Sebagian besar usaha kami ditujukan untuk memanfaatkan bahan-bahan kimia dalam industri pertanian. Kami bisa memperkuat bahan-bahan kimia pelindung tanaman, seperti herbisida dan fungisida.”

Tapi pakar lain, Vivienne Ming, pendiri laboratorium SOCOS, sedang mengusahakan bagaimana memperbaiki cara kerja otak manusia.

“Saya tertarik untuk membangun prostetik atau alat bantu kognitif. Misalnya dengan memasukkan sesuatu ke dalam otak manusia untuk membuatnya lebih pintar. Dengan cara itu, kami bisa meningkatkan cara kerja otak dalam memperhatikan sesuatu, berpikir, dan mengolah data sampai 15 persen.”

Laboratorium di banyak bagian dunia, sedang mengadakan riset tentang berbagai cara merangsang kerja otak, tanpa melakukan sesuatu terhadap otak itu sendiri secara langsung.

Kata Vivienne Ming, aplikasi teknik ini mungkin bisa membantu anak-anak yang dianggap terbelakang kemampuannya.

Hyunjun Park, pakar lain dari perusahaan Catalog, sedang berusaha membuat DNA sintetis, yang bisa digunakan untuk menyimpan data digital, karena katanya, dalam lima sampai tujuh tahun ke depan, manusia akan menghasilkan dan menggunakan lebih banyak data yang membutuhkan tempat penyimpanan. (Voaindonesia.com)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home