Tugu Monas Berwarna Oranye Kampanyekan 16 Hari Anti Kekerasan Perempuan

Seorang warga melintas saat berolahraga lari di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) yang berwarna oranye dari bawah sampai puncak, hari Kamis (26/11). Tugu Monas diwarnai oranye sebagai bentuk kampanye dalam rangka 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan dalam gerakan Orange the World yang diikuti oleh sejumlah negara di dunia. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Tugu Monas disoroti lampu berwarna oranye yang dimulai sejak pukul 18.00 WIB dalam rangka mengkampnyekan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan yang rencananya juga akan menghiasi ikon gedung dan bangunan di Jakarta.

Seorang wanita saat melintas diantara Tugu Monas yang berwarna oranye sebagai bagian dalam rangka mengkampanyekan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan.

Seorang warga saat berolahraga melintas di Tugu Monas yang berwarna oranye sebagai simbol dalam rangka gerakan Orange the World yang diikuti oleh sejumlah negara di dunia.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tugu Monumen Nasional (Monas) dihiasi lampu berwarna oranye sebagai bentuk kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan. Lampu berwarna oranye tersebut mulai menyala pada pukul 18.00 WIB seperti yang terlihat pada hari, Kamis (26/11).

Warna oranye dipilih sebagai simbol bentuk kampanye sesuai dengan tema “Orange the World: End Violence Against Women and Girls” yang ditentukan oleh badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Selain Monas, rencananya patung Tugu Selamat Datang di Jalan MH Thamrin, dan juga sejumlah museum di Jakarta akan diberikan warna oranye.

Perwakilan United Nations (UN) Woman Indonesia mengatakan tugu Monas dipilih karena menjadi ikon kota Jakarta. Hal tersebut telah dibicarakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di kantor Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (24/11) kemarin.

UN Woman Indonesia rencananya juga akan menggelar sosialiasi anti kekerasan terhadap perempuan pada saat kegiatan Car Free Day pada tanggal 6 Desember nanti. Dalam aksinya nanti akan ada cap tangan sebagai simbol dukungan terhadap anti kekerasan terhadap perempuan.

Editor : Bayu Probo