Loading...
DUNIA
Penulis: Martha Lusiana 13:07 WIB | Senin, 03 Agustus 2015

Warga Desa di Slovakia Tolak Tampung Imigran

Warga SLovakia berunjuk rasa di Kota Bratislava untuk menolak menerima kuota imigran pada tanggal 20 Juni 2015 lalu. (Foto: dw.de)

BRATISLAVA, SATUHARAPAN.COM – Warga desa Gabcikovo di Slovakia, Minggu (2/8), memberikan suara mereka mengenai referendum untuk menolak menampung 500 imigran yang ingin mencapai Austria di bawah perjanjian antara Bratislava dan Wina.

Sekitar 97 persen pemilih mengatakan ya untuk pertanyaan “Apakah Anda menolak pembentukan kamp sementara para migran di gedung Slovak Technical University.

Menurut Teodor Bodo, Kepala Komisi Pemilihan Referendum, sebanyak 2.600 dari 4.300 penduduk dewasa di Gabcikovo berpartisipasi dalam pemungutan suara, dengan hanya 102 penduduk yang mendukung untuk menampung imigran.

Pemerintah setempat menggelar konsultasi mengenai petisi yang ditandatangani oleh 3.150 warga Gabcikovo. Namun, kementerian dalam negeri mengingatkan bahwa hasil konsultasi itu tidak mengikat.

“Referendum lokal mengikat bagi kota tersebut, tapi kementerian dalam negeri, sebagai pemerintah tidak berkewajiban untuk bertindak sesuai dengan hasilnya,” kata juru bicara kementerian, Michaela Paulenova, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (3/8).

Slovakia akhirnya sepakat untuk menampung 500 imigran yang mengajukan suaka di Austria, pada akhir perjanjian bilateral yang dirampungkan pada 21 Juli di Wina.

Perjanjian itu dirancang untuk mengurangi tekanan terhadap kemampuan negara tetangga untuk menerima para imigran.

Di bawah perjanjian tersebut, Slovakia akan mengeluarkan biaya besar untuk akomodasi dan makanan para imigran sementara Austria akan menanggung biaya personel.

Sebelum keputusan menerima 500 imigran, Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, sempat menentang kebijakan Uni Eropa untuk menerapkan kuota pengusngsi di kawasannya.

Menurutnya, arus masuk para pencari suaka ke Eropa akan meningkatkan risiko serangan terorisme. Selain itu, Fico juga menyinggung adanya perbedaan budaya dan agama antara imigran dan msyarakat lokal Slovakia. (AFP)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home