Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 09:16 WIB | Selasa, 15 Oktober 2019

Warga Lombok Tengah Keluhkan Suplai Air Bersih

Ilustrasi penyaluran air bersih bagi warga di lokasi yang kekeringan. (ANTARA FOTO/Harviyan Putra)

LOMBOK TENGAH, SATUHARAPAN.COM - Warga Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mengeluhkan bantuan suplai air bersih yang minim dari pemerintah daerah di tengah musim kemarau panjang yang melanda sejumlah desa di wilayah itu.

Salah seorang tokoh agama yang juga tokoh masyarakat Desa Pelambik, TGH Mutawali, menyampaikan persediaan air bersih di wilayah itu sudah pada tingkat kritis akibat kekeringan.

"Sudah kering, suplai air tidak ada dari pemerintah daerah," ujarnya pada kunjungan kerja anggota DPRD NTB dari daerah pemilihan 8 Kabupaten Lombok Tengah, TGH Patompo Adnan, Senin (14/10).

Menurut Mutawali, saat ini warga sangat membutuhkan air bersih akibat beberapa sumber-sumber air, seperti sumur, mata air yang ada sudah kering akibat kemarau panjang. Padahal, warga sangat membutuhkan air bersih untuk keperluan sehari-hari, terutama makan dan minum serta mandi.

Karena itu, ia, mengharapkan agar pemerintah baik provinsi dan kabupaten termasuk PDAM merespon dan mengirimkan air kepada warga.

"Masyarakat mengalami kekeringan, suplai air bersih sangat dibutuhkan. Karena kalau mencari air sangat jauh," katanya.

Warga Desa Arjangke Kecamatan Pringgarata, juga mengkritisi hal serupa, yakni masalah dampak kekeringan yang meluas. Parahnya, dampak kekeringan itu mempengaruhi hasil pertanian hingga membias pada pengaruh menurunnya penghasilan warga setempat.

Menyikapi permasalahan ini, anggota DPRD NTB, Adnan menyampaikan akan menindaklanjuti harapan warga masyarakat dengan bersurat ke PDAM dan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, termasuk provinsi untuk membantu suplai air bersih.

Politisi PKS mengatakan, jika pihaknya selama ini memang telah mendistribusikan air bersih ke banyak titik lokasi yang membutuhkan. Namun menurut dia, upaya yang dilakukannya memang masih terbilang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga desa. Karenanya peran PDAM pun sangat dibutuhkan, agar masyarakat desa tidak meratapi dampak dari kekeringan yang terjadi di NTB.

"Menyalurkan air bersih, sudah saya lakukan di beberapa tempat, tangki air bersih menyasar Desa Pelambik dan Desa Mapasan. Selanjutnya saya akan minta PDAM Lombok Tengah untuk melakukan droping air ke tempat yang terkendala air bersih," katanya.

Pelayanan Air Bersih Kutai Timur Capai 62,58 Persen

Sementara itu program pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Kutai Timur terus mengalami peningkatan dari sisi pelanggan, hingga September 2019 tercatat telah mencapai 62,58 persen.

Direktur Utama PDAM Tirta Tuah Benua Kutim, Suparjan saat dihubungi dari Samarinda, Senin (14/10) mengatakan saat ini jumlah sambungan langganan (SL) 27.466 pipa sambungan.

Menurut Suparjan pemenuhan kebutuhan air bersih diimplementasikan melalui program SPAMDES (Sistem Penyediaan Air Minum Desa) dan PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).

"Untuk mendukung pelayanan distribusi air bersih, kapasitas terpasang di 18 cabang dan unit sudah mencapai 595 liter perdetik,” kata Suparjan.

Kendati progresnya sangat positif, namun Suparjan yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Teknik PDAM Kutim ini mengaku belum puas.

Selain mengejar profit sebagai perusahaan daerah, dirinya akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan hingga cakupan seluruh Kutim.

Dia mengatakan bagi desa yang belum terjangkau pelayanan PDAM, diupayakan terlayani melalui program SPAMDES dan PAMSIMAS.

“Kami telah mendapatkan perintah dari Bupati Kutim, Ismunandar, untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih ,oleh sebab itu fokus pembangunan adalah peningkatan pelayanan air bersih, listrik dan kemandirian desa,” tegasnya.

Menurur Suparjan, khusus SPAMDES hingga 2020 bakal melayani 29 desa, 653 sambungan rumah dan 34.048 jiwa, diluar cakupan PDAM Kutim.

Secara umum, hingga tiga tahun terakhir pemerintah telah berhasil menghadirkan sarana dan fasilitas air bersih dan air minum bagi warga pedesaan melalui SPAMDes dan PAMSIMAS.

"Faktanya mulai terlihat, saat ini penyediaan air bersih kini sudah terbangun sebanyak 59 unit dan Pemkab Kutim akan berusaha keras menyediakan fasilitas sistem penyediaan air minum bagi masyarakat pedesaan," jelasnya. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home