Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta 06:53 WIB | Rabu, 10 April 2013

Warga Syiah Sampang Masih Terdampak Banjir

suasana kota Sampang (foto : istimewa))

SAMPANG, SATUHARAPAN.COM – Warga Syiah di Kota Sampang, Jawa Timur ternyata tidak luput dari dampak banjir yang menggenang di kota tersebut sejak Agustus tahun 2012 lalu. Pada Senin (8/4) lalu, banjir dipantau semakin meluas dan telah menggenangi beberapa penjuru kota Sampang. 

Banjir ini, seperti dikutip dari Tempo.co, telah melumpuhkan arus lalu lintas karena menciptakan antrean kendaraan dari Kabupaten Bangkalan hingga ke Sampang mencapai satu kilometer. Saat ini, satu-satunya jalan yang aman untuk dilalui warga adalah Kecamatan Karang Penang.

Tiga kelurahan yang dilanda banjir adalah Kelurahan Dalpenang, Kelurahan Gunung Sekar, Kelurahan Pasean, salah satu yang terparah adalah daerah sekitar lapangan tenis indoor yang berada di Kota Sampang, yang saat ini dijadikan tempat pengungsian warga Syiah.

Komunitas Syiah mayoritas adalah anak-anak dan wanita, dan saat ini gedung tempat mereka mengungsi telah dikepung banjir hingga ketinggian 1,5 meter.

“Untungnya, air tidak masuk ke gelanggang olahraga. Seluruh lubang dan celah pintu telah disumbat dengan kain,” ujar pemimpin Syiah Sampang, Iklil Almilal, Senin (8/4) lalu. Akibat kepungan banjir tersebut para pengungsi belum makan, karena bantuan terhadang banjir, Iklil menambahkan bahwa tidak apa-apa tidak makan karena banyak korban banjir lain belum makan.

Banjir yang tidak kunjung surut di Kabupaten Sampang, Jawa Timur hingga minggu ini telah memaksa penduduk tinggal di atap rumah masing-masing. Kediaman mereka terjebak air setinggi dua meter. Oleh karena itu, tidak ada upaya yang dapat dilakukan selain menunggu uluran bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang.

Pengungsi Syiah saat ini sudah hampir sembilan bulan hidup di pengungsian atau tepatnya di Gelanggang Olahraga Sampang. Kondisi mereka saat ini tidak hanya diperparah dengan banjir, tetapi mereka mengaku sering kelaparan dan terancam gizi buruk. Kondisi ini terjadi sejak pemerintah Kabupaten Sampang mencabut bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi dengan alasan masa tanggap darurat habis.

 

 

Editor : Wiwin Wirwidya Hendra


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home