Loading...
OPINI
Penulis: KP1 00:00 WIB | Rabu, 27 Maret 2013

Yasmin: Dengan Cara Apa Kita Merayakan Paskah?

Josep P. Widyatmadja

Paskah menjelang. Saat hening untuk menapak tilas penderitaan dan penyaliban Yesus. Peristiwa penyaliban Yesus untuk memenuhi kata-kata Kayafas : "Lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa." Prilaku Pilatus dan Kayafas selalu terulang dalam sejarah manusia dan gereja. Dahulu sampai kini, di sini.

Untuk itulah kita memaknai penetapan Pdt Palti dan Jayadi sebagai tersangka dalam upaya mereka untuk menyuarakan suara kebebasan beribadah di ibu pertiwi. Negeri yang di dirikan karena rahmat Tuhan bukan karena jasa satu golongan suku dan agama.

Jangan sekadar merenungi peristiwa penyaliban Yesus dua ribu tahun lalu. Tengoklah dan pandanglah negeri ibu pertiwi. Yang perlu kita renungkan dan refleksikan adalah di mana peran kita dalam drama penetapan Yesus sebagai tersangka dalam kontek kita saat ini.
Marilah kita coba renungkan pergulatan kita di taman Getsemane sebelum kita lanjutkan perayaan paskah mendatang.

Siapakah Kayafas didalam gereja saat ini dalam kasus Yasmin dan Piladelfia? Untuk kepentingan apakah Pilatus menetapkan Yesus sebagai sebagai tersangka? Dan untuk kepentingan apakah pihak yang menetapkan Pdt. Palti dan Jayadi sebagai tersangka?

Siapakah yang cuci tangan dan bersorak ketika Pdt Palti dan Jayadi ditetapkan sebagai tersangka? Di mana murid murid Yesus ketika Yesus ditetapkan sebagai tersangka? Di mana pimpinan gereja ketika Pdt. Palti dan Sdr. Jayadi ditetapkan sebagai tersangka? Untuk apakah gereja memperingati paskah dan penetapan Yesus sebagai tersangka kalau tak bersuara dalam kontek masa kini?

Dalam drama penyaliban Yesus, bukan murid-murid Yesus yang mengangkat salib Yesus, tapi Simon Kirene karena kecelakaan sejarah. Masihkah pemimpin-pemimpin gereja dan pemimpin pemerintah bertindak seperti Kayafas dan Pontius Pilatus dalam kontek masa kini? Kalau ya, ampunilah mereka karena mereka tak tahu apa yang mereka lakukan.

Allah tidak hadir di tengah bangunan menara gading dan bunyi kecapi di piramida serta bait Allah, tapi diantara orang yang menangis karena cambuk serdadu Firaun dan Pilatus. Mari kita rayakan paskah dengan mereka yang sedang di cambuk.

Salam dan doa kami: Josef P.Widyatmadja

 

Editor : Sabar Subekti


BERITA TERKAIT

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home