Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:43 WIB | Jumat, 03 Maret 2017

Zodia, Tanaman Pengusir Nyamuk

Zodia (Evodia suaveolens). (Foto: tipicalgardener.wordpress.com)

SATUHARAPAN.COM – Tanaman zodia, yang memiliki nama ilmiah Evodia suaveolens, merupakan tanaman yang telah lama dimanfaatkan penduduk asli Papua sebagai pengusir nyamuk dan serangga, dengan cara mengusapkan daun zodia ke seluruh tubuh. Tanaman ini, oleh para penjual tanaman hias, sering kali ditawarkan sebagai pohon nyamuk.

Aroma khas zodia, dikutip dari litbang.pertanian.go.id, tidak disukai nyamuk. Daun zodia dapat menghalau nyamuk selama enam jam dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70 persen. Selain itu, lengan yang digigit  nyamuk demam berdarah akan cepat sembuh (bentol dan gatal) apabila digosok dengan daun zodia.

Tanaman ini mengeluarkan aroma khasnya apabila daun-daunnya saling bergesekan, dan disarankan menanam zodia dalam pot dan meletakkannya di dekat jendela. Selain sebagai pengusir nyamuk karena baunya, tanaman ini dapat memperindah ruangan. Kini mulai banyak orang yang menanam zodia dalam pot dan meletakkannya di dalam ruangan.

Menurut ahli parasitologi Prof dr Saleha Sungkar DAP&E MS Sp ParK, tanaman dari keluarga Rutaceae ini mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine yang efektif mengusir nyamuk.

“Ada banyak tanaman yang bisa mengusir nyamuk seperti lavender, serai, talas, dan geranium. Tapi di antara tanaman itu, ada zodia yang baunya keras dan tidak disukai nyamuk. Letakkan tanaman di pekarangan untuk menghindari DBD,” katanya dalam acara diskusi panel Virus Zika di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, 17 Februari 2016, dikutip dari  health.liputan6.com.

Saleha menuturkan, zodia juga bisa ditanam di sela-sela bunga atau di antara semak belukar. Tanaman ini akan mengeluarkan aroma bila daun-daunnya saling bergesekan.

Morfologi  Zodia

Zodia  dikutip dari tanamanherbal.blogspot.co.id, merupakan tanaman perdu dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) yang mempunyai rata-rata tinggi 75 cm. Daun tanaman zodia berbentuk pipih memanjang, agak lentur dengan warna kuning kehijau-hijauan, panjang daunnya berkisar antara 2-30 cm. Tanaman zodia dapat mencapai ukuran 2 meter bila tumbuh di daerah bebas.

Mengutip dari Wikipedia, zodia memiliki nama ilmiah Evodia suaveolens, banyak menyebar dan mampu hidup pada ketinggian antara 400-2.000 meter dari permukaan laut sebagaimana halnya di pedalaman Memberamo, Papua, tempat tanaman ini pertama kali ditemukan.Tanaman zodia ini dapat di kembangbiakkan melalui stek batang dan bijinya. Zodia yang sudah berbunga dan berbiji, bijinya akan jatuh dan tumbuh di sekitar tanaman tersebut.

Khasiat Zodia

Tanaman zodia berdasarkan hasil analisa yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) mengandung evodiamine dan rutaecarpine. Hasil analisa Balittro dengan gas kromatografi menyebutkan minyak yang disuling dari daun zodia mengandung a-pinene (13,26 persen) dan  linalool (46 persen). Selain itu beberapa literatur menyebutkan tanaman ini mengandung evodiamine dan rutaecarpine dan juga bermanfaat sebagai anti-kanker.

Di daerah sentani, zodia digunakan sebagai penghilang bau badan. Tanaman zodia tersebut dioleskan ke tubuh, pada saat akan pesta. Aroma tubuh yang kurang sedap menjadi harum wangi zodia.

Selain sebagai penghilang bau badan, juga dijadikan kalung sewaktu upacara adat. Daun dan bunga zodia dirangkai dengan tali, lalu dikalungkan di leher. Kadang-kadang digunakan sebagai tonik atau penambah stamina tubuh. Sementara kulit batang yang direbus digunakan sebagai pereda demam malaria. Tanaman ini biasa digunakan untuk menghalau serangga, khususnya nyamuk apabila hendak pergi ke hutan, yaitu dengan cara menggosokkan daunnya ke kulit.

Agus Riyanto dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, dalam penelitian untuk skripsi berjudul “Efektivitas Ekstrak Daun Zodia (Evodia suaveolens) untuk Menghambat Penetasan Telur Nyamuk Aedes aegypti”, menunjukkan bahwa rata-rata antarkelompok data konsentrasi ekstrak daun zodia berbeda secara signifikan. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun zodia efektif untuk menghambat penetasan telur nyamuk Aedes aegypti. Pengaruh penghambatan ekstrak daun zodia, karena toksisitas ekstrak yang menyebabkan embrio telur gagal menjadi serangga pra dewasa (larva atau nimfa). Bentuk toksisitas ekstrak daun zodia yaitu meningkatnya tingkat keasaman atau penurunan nilai pH larutan dan menurunnya kandungan oksigen terlarut sehingga mengganggu sistem pertumbuhan dan perkembangan telur.

Loka Litbang P2B2 Pangandaran Ciamis Jawa Barat tercatat juga meneliti potensi daun zodia sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti. Mengutip dari perpustakaan litbang.depkes.go.id, hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa remasan daun zodia memiliki kemampuan sebagai penolak terhadap nyamuk Aedes aegypti. Daya repellent remasan daun zodia semakin meningkat dengan semakin banyaknya kadar air dari daun yang terpakai.

Tim peneliti Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, juga melakukan pengujian efektivitas ekstrak tanaman zodia pada berbagai konsentrasi repellent terhadap aktivitas menghisap darah nyamuk Aedes aegypti. Mereka berhasil menunjukkan hasil ekstrak zodia pada konsentrasi tertentu efektif menghalau nyamuk. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home