Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 08:07 WIB | Jumat, 07 November 2014

14.754 Orang Minta Jokowi Carikan Solusi Kebakaran Hutan

Asap dari kebakaran hutan di wilayah Giam Siak Kecil, Riau, untuk pembukaan perkebunan kelapa sawit. (Foto: Greenpeace/John Novis)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 14.754 orang menandatangani Petisi "Blusukan Asap" meminta Presiden Joko Widodo segera mencarikan solusi untuk menekan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi langganan di Palembang, Riau, Kalimantan, dan daerah lain.

"Solusi ini penting karena karhutla sudah melampaui batas administrasi wilayah provinsi bahkan negara, dampak kerugiannya cukup besar, sehingga diharapkan Presiden segera mencari solusinya dan segera blusukan," kata Arief Aziz, pengelola situs Petisi “Blusukan Asap”, yang diunggah ke Change.org Indonesia, dan diterima Antara Riau, Kamis (6/11).

Permintaan agar Presiden mencarikan solusi kebakaran hutan dan lahan yang tertuang dalam Petisi "Blusukan Asap" tersebut mendapat dukungan dari berbagai daerah di Indonesia, Aceh, Bali, Balikpapan, hingga Merauke.

Jumlah penandatangan petisi tersebut terus bertambah ke depan karena sosok-sosok yang memiliki follower banyak di media sosial turut menyuarakan agar Presiden blusukan ke lokasi kebakaran lahan gambut dan hutan. Suzy Hutomo, CEO The Body Shop Indonesia, misalnya, telah mendorong seluruh karyawan The Body Shop Indonesia untuk turut prihatin dan menandatangani Petisi “Blusukan Asap”.

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan organisasi civil society turut juga mengkampanyekan agar blusukan ke lokasi kebakaran gambut dan hutan menjadi agenda utama dan prioritas bagi Presiden Jokowi di masa awal pemerintahannya saat ini.

Bahkan Walhi, Yayasan Perspektif Baru, dan Greenpeace Indonesia, bersama-sama mengirimkan surat resmi ke Presiden Joko Widodo untuk mengajak dan bersedia memandu untuk blusukan ke lokasi kebakaran gambut dan hutan. Surat ditandatangani Wimar Witoelar (Pendiri Yayasan Perspektif Baru), Abetnego Tarigan (Direktur Eksekutif Walhi), dan Longgena Ginting (Kepala Greenpeace Indonesia).

Surat untuk Jokowi bernomor 001/Khusus/YPB/X/2014 tersebut telah dikirimkan pada Rabu, 29 Oktober 2014 ke Sekretariat Negara.

Wimar Witoelar mengatakan, kunjungan Jokowi ke Riau akan menjadi kesempatan untuk memenuhi harapan pendukungnya dan segenap rakyat yang memerlukan kepemimpinan yang kuat dan realistis. Kerja keras dan respons tepat adalah ciri-ciri yang selalu diandalkan dari Presiden Jokon Widodo.

"Blusukan ke wilayah kebakaran hutan dan lahan menjadi penting untuk menunjukkan keseriusan Presiden-Wakil Presiden dalam mengambilalih penanganan bencana asap," katanya.

"Blusukan ini menjadi simbolisasi komitmen Presiden untuk menegaskan tanggung jawab negara memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi jutaan rakyat Indonesia sebagaimana amanah konstitusi," ujar Abetnego Tarigan. Longgena Ginting mengatakan kebakaran hutan telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi negara dan warga lokal.

“Dengan melihat langsung ke lokasi kebakaran hutan, kami berharap Presiden Jokowi bisa menawarkan solusi dengan melakukan perlindungan total lahan gambut, memperpanjang dan memperkuat moratorium hutan, serta mempercepat pelaksaaan kebijakan peta tunggal, one map policy,” katanya. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home