Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 19:06 WIB | Minggu, 25 Oktober 2015

20 Orang Meninggal Akibat Bom Bunuh Diri di Pakistan

Anak-anak Pakistan yang luka dalam ledakan bom bunuh diri dirawat di rumah sakit setempat di Jacobabad, Pakistan, 23 Oktober 2015. (Foto: AP)

JACOBABAD, SATUHARAPAN.COM - Polisi Pakistan mengatakan pemboman bunuh diri menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai puluhan lainnya dalam serangan terhadap prosesi berkabung kaum Syiah di Jacobabad, hari Jumat malam (23/10).

Ledakan itu merupakan serangan kedua dalam dua hari ini yang menarget minoritas Muslim Syiah yang memeringati Asyura, ritual 10-hari untuk mengenang wafatnya Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad.

Warga Muslim Syiah tetap mengadakan upacara itu meskipun ada ancaman dari kelompok ekstrimis Sunni yang menganggap aliran Syiah sebagai bidah.

Sebelumnya, seorang pengebom meledakkan dirinya di sebuah masjid hingga menewaskan sedikitnya 10 minoritas Muslim Syiah dan melukai 12 lainnya di kota Pakistan barat-daya pada hari Kamis (22/10), kata para petugas.

Serangan itu terjadi ketika warga Syiah sedang berkumpul di masjid untuk merayakan bulan suci Muharram di kota Chalgari di Baluchistan, sekitar 170 kilometer sebelah tenggara Quetta, ibu kota provinsi tersebut.

“Sedikitnya 10 orang meninggal dan 12 lainnya terluka setelah seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah masjid Syiah,” kata Menteri Dalam Negeri Provinsi, Sarfraz Bugti, kepada AFP.

Pejabat pemerintah lokal, Mohammad Waseem, mengonfirmasi serangan dan jumlah korban meninggal.

Bugti mengatakan ada enam anak-anak berusia antara 10 hingga 12 tahun di antara para korban meninggal dan beberapa perempuan juga meninggal.

Dia menambahkan bahwa jumlah korban meninggal mungkin akan bertambah.

Waseem mengatakan pengebom itu tampaknya berusia sekitar 18 tahun dan mengenakan burqa wanita, pakaian yang menutup tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Kekerasan sektarian - terutama yang dilakukan oleh militan Sunni terhadap Syiah, telah merenggut ribuan nyawa di negara itu selama beberapa dekade terakhir. (voa/Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home