Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 08:44 WIB | Rabu, 31 Agustus 2016

2.460 Konsumsi untuk Jemaah Haji Tumpah

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, sebagai Amirul Hajj, didampingi Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis meninjau Perusahaan Penyedia Katering Al Munief pada hari terakhir distribusi katering di Mekkah pra Armina, hari Senin (14/9/2015). (Foto: Dok.satuharapan.com/kemenag.go.id)

MEKKAH, SATUHARAPAN.COM – Makan siang jemaah haji Indonesia tumpah akibat pintu belakang truk yang membawa makan siang itu terbuka saat melewati jalan menanjak. Peristiwa itu terjadi pada hari Senin (30/8) pagi, saat tim katering dari Perusahaan Safara Tamayus akan menurunkan makan siang jemaah haji Indonesia dari truk pengangkut untuk didistibusikan ke pemondokan 102. 

Kepala Seksi Katering Evy Nuryana Rifai menerangkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 waktu Saudi. Saat itu, waktunya pembagian makan siang untuk jemaah Indonesia yang berjumlah lima kloter atau sekitar 2.460 orang.

Melihat kejadian itu, para petugas sektor segera melapor ke Evy Nuryana selaku Kasi Katering Daker Mekkah.

“Kami langsung menghubungi perusahaan katering. Kami laporkan insiden tersebut sekitar pukul 09.40. Kami minta penggantian, lalu teman-teman sektor juga mengkondisikan jemaah biar tenang karena ada masalah tidak terduga,” kata Evy saat diwawancarai, hari Selasa (30/8).

Pihak Daker meminta katering mengganti makanan dengan cepat. Pihak katering menyanggupinya. “Pukul 12.45 waktu Saudi sudah didistribusikan ke lima kloter,” kata dia seperti dikutip dari kemenag.go.id.

Menurut Evy, ini adalah bentuk tanggung jawab perusahaan katering bernama Safara Tamayuz itu karena kesalahan ada pada pihak mereka. Pemerintah Indonesia tidak memberikan penggantian atau kompensasi apa pun.

Ke depan, Evy berharap perusahaan katering semakin ketat mengontrol anak buahnya saat pendistribusian.

Evy mengisahkan pada awalnya jemaah sempat emosional. Namun, menu pengganti, nasi Arab, mereka terima dengan senang. Selama di Mekkah, jemaah memang diberikan menu Indonesia saja. “Ada yang senang baru kali ini ketemu nasi Arab. karena di Mekkah tidak ada menu nasi Arab, berbeda dengan di Madinah,” kata dia.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home