Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 16:54 WIB | Selasa, 07 Juni 2016

30 Pemuda Asia Bergabung dalam Program YATRA

Peserta YATRA dalam kunjungan ke Sikh Gurudwara Indonesia di Jakarta. (Foto: dari WCC)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekitar 30 orang pemimpin muda ekumenis dari 14 negara di Asia berkumpul di Sekolah Tinggi Teologi, Jakarta, mengikuti ptogram ketiha Youth in Asia Training Programme for Religious Amity (Program Pelatihan Pemuda Asia untuk Agama dan Persahabatan / YATRA).

Program ini diselenggarakan oleh Dewan Gereja-gereja Dunia (DGD), STT Jakarta dan Persekutuan Gereja-gereja di Asia (CCA), selama dua pekan sejak awal Juni. Program ini memfasilitasi peserta untuk belajar dalam tema "Agama dan Ruang Publik" dari perspektif antaragama.

Pada pekan pertama proses belajar berbasis pengalaman dimulai dengan orientasi untuk konteks ekumenis dan lintas agama Asia. Peserta mengunjungi kantor Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), di mana ketua umumnya adalah mantan sekretaris jenderal CCA, Pdt Dr Henriette Hutabarat Lebang, yang membahas konteks ekumenis Asia.

Para peserta juga mendapat ceramah dari pemimpin agama lain, yaitu Islam, Budha, Hindu dan Kristen di Asia. Mereka mengunjungi Vihara Buddha Mahavira Graha Pusat, Sikh Gurudwara Indonesia dan Pura Hindu Aditya Jaya.

YATRA diawali oleh program dialog antaragama dan kerja sama WCC pada 2014 setelah Sidang Raya ke-10 di Busan, Korea Selatan sebagai kontribusi antaragama dalam ziarah keadilan dan perdamaian. Program itu sekarang memasuki tahun ketiga, dan telah menarik minat gereja-gereja anggota WCC di Asia sebagai sarana membangun kapasitas.

Marietta Ruhland, salah satu penyelenggara program YATRA bersama Peniel Rajkumar, Pelaksana Program WCC untuk Dialog Antaragama dan Kerja Sama mengatakan, "Sangat cepat YATRA menjadi Program penting bagi gereja-gereja di Asia. Kami harus berpromosi di 2014 dan melakukan pendekatan pada gereja untuk meyakinkan manfaat program, sekarang kami didekati oleh gereja-gereja jauh sebelum program YATRA berikutnya dirancang program."

Tim penyelenggara mendapat pengalaman berharga dalam tiga tahun terakhir, katanya. Tim menemukan keseimbangan pada unsur-unsur yang berbeda dari program: kuliah, ibadah, kunjungan dan waktu untuk membangun kelompok dan refleksi pribadi.

Peserta YATRA 2016 juga menerima pesan video dari Sekjen WCC,  Dr Olav Fykse Tveit yang menyebut YATRA sebagai komitmen membangun kapasitas. "Tentu saja YATRA dimaksudkan untuk membekali dan memungkinkan pemimpin muda ekumenis menjadi pembawa pesan cinta kasih dan agen harapan di dunia saat ini."

Tveit berharap peserta tumbuh baik sebagai individu maupun sebagai kelompok melalui penguatan persahabatan dan perluasan perspektif menuju visi persatuan oikumenis yang nyata. (WCC)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home