Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 13:53 WIB | Rabu, 08 Maret 2017

33 Pengusaha Oman Jajaki Investasi di Indonesia

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong (Tom) dalam Business Forum Indonesia-Oman yang digelar di BKPM, Jakarta, hari Rabu (8/3). (Foto: Dok. BKPM)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong (Tom), mengatakan minat investasi negara-negara Timur Tengah mulai bermunculan setelah kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi ke Indonesia pada awal bulan Maret ini.

Menurut dia, sebanyak 33 pengusaha berasal dari Oman yang juga berkunjung ke Indonesia menjajaki peluang investasi di Tanah Air.

Pengusaha yang bergerak di berbagai bidang usaha tersebut melakukan kunjungan ke BKPM dan dipertemukan dengan kurang lebih 50 pengusaha yang merupakan anggota Kadin Indonesia dalam Business Forum Indonesia-Oman yang digelar di BKPM, Jakarta, hari Rabu (8/3).

Tom menyampaikan bahwa kunjungan delegasi investasi asal Oman tersebut terdiri dari beberapa sektor utama yakni sektor konstruksi, ekspor-impor, properti, manufaktur, pertambangan, logistik, pariwisata, sektor teknologi informasi, serta perbankan.

“Kunjungan delegasi Oman ini menunjukkan bahwa minat berinvestasi dari negara Timur Tengah ke Indonesia mulai muncul. Kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kadin maupun Kementerian Luar Negeri untuk menangkap minat investasi tersebut,” kata Tom di Jakarta, hari Rabu (8/3).

Menurut dia, upaya untuk menarik investasi dari Oman ke Indonesia membutuhkan pendekatan secara regional dengan melihat sebagai negara GCC (Gulf Cooperation Council).

“Memang sebagai negara tersendiri masih sangat kecil, tapi harus dilihat sebagai satu kesatuan di GCC. Demikian halnya yang berpendapat investasi Prancis kok kecil, investasi Italia kok kecil, harus dilihat dalam suatu kawasan European Union. Ini yang sedang coba dilakukan juga dengan negara-negara GCC jadi satu pendekatannya,” jelasnya.

Dari data BKPM realisasi investasi dari Oman pada tahun 2010-2016 tercatat sebesar USD 211.000 atau berada di peringkat 101. Investasi tersebut dilakukan di dua sektor utama yakni sektor tanaman pangan dan perkebunan dan listrik, gas, dan air.

Sementara dari data FDI Market belanja modal Oman banyak dilakukan di negara-negara seperti Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Qatar, Saudi Arabia dan Inggris.

Posisi 91 dalam Survei EoDB 2017

Hadir dalam kegiatan Business Forum Indonesia-Oman tersebut Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani, Duta Besar Oman untuk Indonesia Nazar Said, Advisor Ekonomi dari Public Authority for Investment Promotion and Export Development (ITHRAA) serta Ketua Umum Oman Chamber of Commerce and Industry (OCCI).

Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Kepala BKPM untuk menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan penanaman modal di Indonesia. Di antaranya terkait peringkat kemudahan berusaha yang terus meningkat selama lima tahun terakhir dari posisi 129 di tahun survei EoDB 2013 menjadi 91 dalam survei EoDB 2017.

“Indonesia terbukti sebagai negara yang stabil, aman dan juga tengah fokus melakukan berbagai reformasi,” kata Tom.

Porsi investasi Indonesia periode 2012-2016 banyak di dominasi oleh sektor manufaktur dengan kontribusi mencapai 48 persen.

Promosi investasi menjadi penting mengingat tahun ini, Pemerintah menargetkan realisasi investasi yang masuk dari domestik dan asing dapat mencapai Rp 678,8 triliun. Sedangkan tahun depan, pemerintah kembali menargetkan kenaikan realisasi investasi menjadi Rp 863 triliun. (PR)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home