Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:40 WIB | Rabu, 26 Oktober 2016

3.300 Warga Melarikan Diri dari Mosul, Irak

Seorang tentara Irak memberikan voucher untuk bantuan kemanusiaan pada pengungsi di Qayyara, selatan Mosul, Irak pada Selasa (25/10). (Foto: dari Al Ahram /Reuters)

MOSUL, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 3.300 warga Mosul, Irak lari dan meminta bantuan dari pemerintah pada hari kesembilan serangan untuk merebut kembali kota Mosul dari kekuasaan kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS).

Menteri Pengungsi dan Imigrasi Irak, hari Rabu (25/10) mengatakan jumlah orang yang ingin melarikan diri dan meminta bantuan bisa sampai ratusan ribu orang, sebagaimana disebutka oleh badan-badan bantuan. Serangan ini masih dalam tahap awal dan masih banyak lagi warga yang diharapkan bisa melarikan diri ketika tentara mendekati kota itu.

Pada hari Selasa (24/10) terjadi gelombang besar pengungsi yang dianggap jumlah terbesar sejak awal operasi militer untuk membebaskan Provinsi Nineveh," kata Menteri Pengungsi dan Migrasi Irak, Jassem Mohammed Al-Jaff, dalam sebuah pernyataan.

Kementerian menerima dan mengangkut lebih dari 3.300 orang mengungsi ke kamp, ​​katanya seperti dikutip AFP.

Kebanyakan dari mereka melarikan diri dari rumah di Provinsi Nineveh, di mana Mosul adalah ibu kotanya. Namun sebagian pengungsi dari kota Kirkuk atau Salaheddin.

Menurut penghitungan PBB, 8.940 orang telah mengungsi sejak dilancarkan operasi untuk merebut kembali kota Mosul dari kelompok ISIS  pada 17 Oktober.

Jumlah tersebut sejauh ini bagaikan setetes air di lautan, jika dibandingkan dengan lebih dari tiga juta orang yang terlantar akibat kekerasan di Irak sejak awal tahun 2014.

Badan pengungsi PBB memperkirakan puluhan ribu mengungsi akan datang dalam beberapa hari mendatang. Untuk itu diperlukan membangun kamp dengan total 30.000 tenda yang cukup untuk menampung 150.000 orang.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home