Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasto Prabowo 17:51 WIB | Jumat, 22 November 2013

4 Rencana Sistem Pertahanan untuk Jakarta

Seiring dengan semakin banyaknya alutsista baru TNI, Jakarta pun harsus diperkuat dengan digelarnya sistem pertahanan yang mumpuni. Apa saja rencana itu (Foto : Strategi Militer)

SATUHARAPAN.COM - Geliat perkembangan pertahanan nasional yang digelar Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus dilakukan. Pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru, latihan militer yang semakin intensif adalah diantaranya. Bicara tentang alutsista, tentunya setelah dibeli haruslah digelar di tempat-tempat strategis agar bisa memberi efek tangkal yang bagi siapapun yang coba bermain-main dengan kedaulatan Republik Indonesia.

Jakarta sebagai ibukota negara tentunya menjadi jantung negara. Di sinilah Jakarta ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan Republik Indonesia dan juga menjadi pusat ekonomi nasional sejauh ini. Dengan dua fungsi utama tersebut, Jakarta sangatlah strategis. Bukan tidak mungkin, Jakarta akan menjadi target musuh jika terjadi konflik dengan negara lain.

Untuk itu beberapa waktu lalu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (TNI) Budiman dan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membicarakan sistem pertahanan ibukota.

KSAD dan Wamenhan menyampaikan rencana Kementerian Pertahanan dan TNI tentang strategi pertahanan yang akan dirancang untuk Jakarta. Rencana itu adalah :

1.Pangkalan tank di bawah Monumen Nasional (Monas).

TNI Angkatan Darat berencana membangun pangkalan tank di bawah Monas. Diperkirakan luas pangkalan militer ini sekitar 160 hektar. Namun detail bangunannya belum bisa dipublikasikan. Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo,” Pembangunan dimulai 2014 nanti. Di bawah Monas nanti ada underpass  untuk pertahanan saat kondisi darurat. Hal ini berkaitan juga dengan akan diterimanya ratusan tank berat Leopard dan Marder dari Jerman pada akhir 2013 sampai 2014 yang akan datang.

2. Kemayoran dan jalan tol Jagorawi untuk pendaratan pesawat tempur
Kemayoran adalah bekas bandara Jakarta di era 1950 sampai pertengahan 1980 sebelum akhirnya digantikan oleh bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng. Saat ini kawasan Kemayoran diubah menjadi kawasan bisnis, namun masih menyisakan jalan besar ex runway bandara Kemayoran. "Di Kemayoran bisa untuk pendaratan pesawat. Karena ada fly over nya itu nanti dipindah menjadi underpass sehingga nanti untuk pendaratan bisa dipakai darurat," kata Gubernur DKI. Sementara untuk tol Jagorawi, juga akan dilakukan pengaturan agar bisa didarati pesawat tempur dengan mengubah tata ruangnya.

3. Sistem antiserangan udara di gedung tinggi
Satuan Artileri Pertahanan Udara TNI AD berencana memasang sejumlah senjata penangkis serangan udara di atas gedung-gedung tinggi di Jakarta.  Sistem itu berupa peluru kendali (rudal) jarak pendek yang di-back up dengan meriam-meriam berbagai kaliber. Menurut KSAD, dibutuhkan atap gedung tinggi yang rata agar bisa dipasangi rudal dan meriam ini. Jika melihat rencananya, TNI AD akan menempatkan sistem rudal Starstreak buatan Inggris yang akan tiba pada tahun 2014.

4. Marunda untuk tumpuan operasi amfibi TNI
Kawasan ini dibidik untuk membantu pertahanan melalui laut. Menurut Joko Widodo, ada lahan seluas 200 hektar di kawasan Marunda yang bisa digunakan untuk tumpuan operasi amfibi. (berbagai sumber)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home