Loading...
RELIGI
Penulis: Kartika Virgianti 20:13 WIB | Jumat, 03 Oktober 2014

48 Tahun LAI Sukses Mencetak 25 Juta Alkitab

48 Tahun LAI Sukses Mencetak 25 Juta Alkitab
Acara ibadah sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan LAI menerjemahkan serta mencetak alkitab yang ke-25 juta. (Foto-foto: Kartika Virgianti)
48 Tahun LAI Sukses Mencetak 25 Juta Alkitab
Ketua Umum Pengurus LAI, Pdt. Dr. Ishak P. Lambe saat memberikan laporan tentang pencetakan alkitab dari LAI yang ke-25 juta.
48 Tahun LAI Sukses Mencetak 25 Juta Alkitab
Acara turut diisi dengan permainan alat musik khas Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dimainkan Jackson Oktavianus dengan lagu berjudul “Yesus Bae”.
48 Tahun LAI Sukses Mencetak 25 Juta Alkitab
Permainan musik bambu dari kelompok Isatal Jaya.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) telah sukses memproduksi Alkitab ke-25 juta pada tanggal 10 September 2014 lalu. LAI berdiri pada tahun 1954 dan percetakannya baru dibangun pada 1959.

Ketua Umum Pengurus LAI, Pdt. Dr. Ishak P. Lambe menjelaskan, sampai saat ini setelah 48 tahun berkarya, LAI menterjemahkan Alkitab dalam Bahasa Indonesia dan 31 Alkitab dalam bahasa daerah. Naskah asli Perjanjian Baru ditulis dalam Bahasa Yunani dan sebagian ada yang ditulis dalam Bahasa Aram, sedangkan Perjanjian Lama ditulis dalam Bahasa Ibrani.

“Alkitab terus diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan sejumlah bahasa daerah supaya firman Allah bisa didengar oleh masyarakat,” kata Ishak P. Lambe saat acara “Ibadah Hari Doa Alkitab dan Syukuran Produksi Alkitab Ke-25.000.000” di Perpusnas RI, Matraman, Jakarta Pusat, Kamis (2/10).

Visi LAI adalah Firman Allah hadir bagi semua orang dalam bahasa yang diterima, agar mereka dapat bertemu dan berinteraksi dengan Allah dan mengalami hidup baru.

Setelah Konsili Vatikan II tahun 1974, telah dilakukan terjemahan bersama LAI dan LBI (Lembaga Biblika Indonesia), yang notabene LAI tadinya dianggap lembaga Protestan sedangkan LBI milik Gereja Katolik. Salah satu pembina Yayasan LAI adalah Uskup Agung Jakarta, Mgr. Suharyo sejak tahun 2001.

Atas visi tersebut, bersama dengan gereja-gereja dan lembaga-lembaga kristiani di Indonesia. Saat ini LAI telah memiliki gedung berlantai 10 sebagai kantor pusat, dan percetakan LAI berada di Nanggewer, Cibinong, Bogor, yang diresmikan oleh Menteri Agama Tarmizi Taher pada 4 Oktober 1995.

Seiring perkembanngan zaman, cetakan alkitab perlu diperbaharui. Maka, percetakan LAI meningkatkan kapasitas produksi melalui peralatan baik dari segi jumlah maupun kualitas. Keberadaan percetakan LAI telah  membawa dampak positif dalam membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat, dan saat ini telah menyerap 220 orang tenaga kerja.

Pada bulan Mei 2012, LAI mengadakan konferensi nasional kemitraan dengan gereja, dan memberikan sumbangan Alkitab ke daerah-daerah di Indonesia.

Kegiatan mencetak Alkitab pun mempunya keunikan tersendiri, karena mesin yang dipergunakan adalah mesin pencetak koran, sedangkan kertas yang dipakai berjenis bible paper yang lebih tipis daripada kertas koran. Maka diperlukan tenaga kerja yang trampil dan mempunyai keahlian khusus sesuai standar percetakan LAI.

LAI pada 9 Februari 2012 mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) karena membuat Alkitab terbesar di dunia berukuran tinggi 208 cm dan lebar 147 cm dalam keadaan tertutup.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home