Loading...
BUDAYA
Penulis: Prasasta 09:31 WIB | Sabtu, 27 April 2013

7 Mei, Salihara Gelar Seminar Pendidikan

Area gedung Teater Salihara, di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kualitas pendidikan di Indonesia, saat ini masih jauh tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Padahal, pada tahun 1960 pendidikan di Indonesia pernah menjadi patokan bagi negara-negara di Asia. Hal inilah yang menjadi latar belakang bagi Komunitas Salihara untuk menggelar sebuah diskusi bertemakan pendidikan pada 7 Mei mendatang. 

Diskusi dengan tema “Pendidikan Kebudayaan dari Zaman Pergerakan Hingga Kini”  akan diadakan pada Selasa, 7  Mei 2013 pukul 7 malam, di Gedung Salihara, Jakarta Selatan.

Kemajuan suatu bangsa dimulai dengan majunya pendidikan, seperti pada zaman kebangkitan Jepang tidak dapat dipisahkan dari Restorasi Meiji 1860. Dahulu tahun 1960-an Tanah Air pernah dijadikan pedoman dalam bidang pendidikan, tetapi sekarang kita malah tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Diskusi yang nantinya dipandu oleh J. Sumardianta dan Abdullah Alkaff yang merupakan guru SMA Kolese de Britto, Yogyakarta, mencoba untuk melihat kendala di dalam sistem pendidikan yang terjadi.

Bukannya membaik, sistem pendidikan dan kebudayaan yang ada sekarang tidak kunjung jelas arahnya. Pergantian pejabat, pergantian kurikulum, dan Ujian Nasional masih karut marut malah menghasilkan kehancuran bagi siswa didik.

Diskusi yang bersifat terbuka ini membicarakan kegamangan dan disorientasi ini ide-ide pendidikan zaman pergerakan dan awal-awal Indonesia merdeka yang dimotori oleh tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, yang pantas dijadikan acuan.

Editor : Wiwin Wirwidya Hendra


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home