Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 12:21 WIB | Kamis, 11 Februari 2016

Ahok: Mana Ada Negara Kalah Sama Preman

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: dok.satuharapan.com/Francisca Christy Rohana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana akan melakukan penertiban di wilayah Kalijodo Jakarta Barat dan menjadikan wilayah tersebut sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Namun, sepertinya langkah tersebut akan mengalami banyak tantangan karena banyak preman yang akan menolak rencana Ahok tersebut. Meski demikian, Ahok tak gentar menghadapi preman-preman di lingkungan yang terkenal dengan tempat prostitusinya.

"Mana ada sih negara kalah sama preman," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, hari Kamis (11/2).

Dia menambahkan pihaknya akan meminta bantuan polisi dan TNI dalam penertiban Kalijodo. Jumlah pasukan yang dikirim juga harus melebihi preman-preman tersebut.

"Ya jangan satu atau dua orang lah, pasukan dong. Kalau dia seribu, kami beribu-ribu Brimob dengan senjata lengkap kok," kata dia.

Sebelumnya, Ahok sempat merencanakan penertiban Kalijodo. Namun, langkah itu tertunda karena lebih memprioritaskan penertiban di Waduk Pluit dan bantaran Sungai Ciliwung. Menurutnya, penertiban ini akan memerlukan waktu yang cukup lama karena bukan hanya menertibkan tetapi merelokasi warga ke rumah susun.

"Dulu saya sudah mau bongkar, waktu itu saya katakan prioritas saya adalah daerah yang kena jalan inspeksi dan sungai. Yang prioritas waduk. Nah kami kerjakan itu dulu," kata dia.

Penertiban Melalui Prosedur

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan penertiban di Kalijodo harus dilakukan sesuai prosedur. Wali kota Jakarta Barat dan Jakarta Utara akan diminta untuk memberikan Surat Peringatan (SP 1) hingga SP 3. Jika tidak digubris, maka Surat Perintah Bongkar segera diturunkan.

"Saya sudah minta kasih SP 1 dulu, selanjutnya baru SP 2, SP 3 dan SPB. Begitu masuk SPB pasti kami akan minta bantuan polisi dan tentara," kata dia.

Dia menyerahkan pemberian SP 1 kepada dua wali kota tersebut dan berharap SP 3 dan SPB tetap bisa dilayangkan tahun ini.

"SP 1 tanya sama wali kota kapannya. Harusnya sampai SP 3 bisa tahun ini juga, kan ada dua minggu hitungannya," kata dia. (beritajakarta.com)

 

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home