Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:31 WIB | Jumat, 16 Oktober 2015

Ahsan/Hendra Angkat Koper di Denmark, Akui Ketangguhan Tiongkok

Ilustrasi: Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan di Indonesia Open beberapa waktu lalu. (Foto: badmintonindonesia.org)

ODENSE, SATUHARAPAN.COM – Hendra Setiawan, pebulu tangkis ganda putra Indonesia mengakui ketangguhan ganda putra Tiongkok yang menyebabkan dia dan rekannya, Mohammad Ahsan harus tersingkir di babak dua Denmark Open Super Series Premier (Denmark Terbuka) 2015.

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus mengakui keunggulan pasangan baru, Liu Cheng/Lu Kai dari Tiongkok. Bertanding di babak dua, hari Kamis (15/10), di Odense Sports Park, Odense, Denmark Hendra/Ahsan terpaksa kalah usai sengit di lapangan, 23-25 dan 21-23.

“Mereka nggak gampang mati, defendnya juga bagus. Kami menyerang juga nggak gampang. Sebaliknya kami diserang mereka malah banyak tembus,” kata Hendra usai bertanding.

Sejak awal set pertama, Hendra/Ahsan kerap berada di bawah tekanan Liu/Lu.  Hendra/Ahsan kemudian  tertinggal jauh dengan 8-15. Hendra/Ahsan sebenarnya bisa menyusul ketertinggalannya. Mereka bahkan menyentuh set poin pertama dengan 20-18. Namun dewi fortuna kali ini tak berpihak pada pasangan ranking dua dunia tersebut. Banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh Hendra/Ahsan, praktis menyumbangkan poin demi poin kepada lawan. Liu/Lu berbalik mengejar dan merebut kemenangan di set pertama dengan 25-23.

Lanjut ke game dua, Hendra/Ahsan sebenarnya kerap memimpin jalannya pertandingan meski hanya terpaut angka tipis. Namun di poin 18-15, posisi kembali ketat setelah Liu/Lu menyamakan kedudukan menjadi 18-18. Hendra/Ahsan akhirnya kembali kehilangan angka dan kalah 21-23.

 “Lawannya bagus dan kami juga banyak salah. Kami banyak kalah angka karena unforced error (kesalahan pribadi, red), itu yang paling menonjol dari penampilan kami hari ini,” tambah Ahsan.

Senasib dengan Ahsan/Hendra di nomor ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto juga terhenti di babak dua karena belum mampu melampaui kehebatan pasangan suami istri asal Inggris, Chris Adcock/Gabrille Adcock,  dengan skor 8-21 dan 12-21.

“Kalau bisa dibilang, mereka itu mainnya rapi banget. Mulai potong-potong bolanya, antisipasi, terus nurunin bolanya  Chris Adcock bagus. Kami masih kesulitan karena sering terpaku permainan lawan,” kata Debby usai pertandingan.

Setelah kalah di dua pertemuan sebelumnya, Praveen/Debby belum berhasil merebut kemenangan kali ini. Praveen/Debby dan Chris/Gabrielle terakhir berhadapan di French Open Super Series 2014 (Prancis Terbuka) lalu. Saat itu mereka kalah dua set langsung, 19-21 dan 17-21.

Penampilan Praveen/Debby kali ini pun mendapat evaluasi dari pelatih ganda campuran, Nova Widianto. Terutama untuk Praveen, Nova mengatakan Praveen harus bisa mengatasi permainan Chris/Gabrielle, dengan lebih berani.

“Ada tipe pemain yang kadang suka nggak cocok dengan pola pemain tertentu. Untuk kali ini sepertinya Jordan yang tidak cocok dengan Adcock. Dia pernah pasangan sama Liliyana kalah, sama Vita juga kalah terus dari Adcock, dengan Debby dua kali ketemu juga selalu kalah. Lima kali secara keseluruhan Jordan kalah dari pasangan ini. Makanya di set kedua tadi saya suruh nekad, lebih berani di lapangan,” kata Nova.  (badmintonindonesia.org).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home