Aksi Tolak Swastanisasi Air Jakarta

Sejumlah ibu-ibu dari Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta yang digelar di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (22/3). Dalam aksinya para warga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melepas kontrak kerja sama perusahaan swasta yang mengelola air di Jakarta yang hari ini juga bertepatan dengan Hari Air Sedunia (World Water Day). (Foto-foto: Dedy Istanto).

Seorang warga saat menggelar aksi membawa atribut poster menolak swastanisasi air di Jakarta dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada hari ini.

Dua ibu-ibu saat mengenakan kostum dari sampah plastik air mineral sebagai simbol bagian dari aksi menolak swastanisasi air di Jakarta yang kini dikelola oleh pihak swasta.

Sampah botol plastik air mineral yang digunakan sebagai kostum yang dikenakan oleh salah satu peserta dalam aksi menolak swastanisasi air di Jakarta.

ara warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi AIr Jakarta saat menggelar aksi membawa atribut spanduk yang menolak pengelolaan air diberikan kepada pihak swasta dalam rangka menyambut Hari Air Sedunia.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sambut hari air sedunia (World Water Day) Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta menggelar aksi menolak privatisasi air bersih Jakarta di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).

Dalam aksinya sejumlah warga menggelar teaterikal dan juga orasi menolak swastanisasi air Jakarta. Selain itu para warga juga menggugat kepada sejumlah perusahaan air yang telah memprivatisasi akan keberadaan air bersih di Jakarta. Gugatan warga negara tersebut diharapkan dapat membebaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Perusahaan Air Minum (PAM Jaya) dari kontrak Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang timpang penyebab air Jakarta dikelola oleh pihak swasta yaitu Aetra dan Palyja.

Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta mengajak masyarakat warga Jakarta untuk memberikan dukungan melalui petisi “Pengembalian Pengelolaan Air Pada Negara, Putus Kontrak Palyja dan Aetra.“

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja