Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 17:12 WIB | Jumat, 12 Juli 2013

Aktivis Greenpeace Gagalkan Pengangkutan Daging Paus di Jerman

Aksi aktivis Greenpeace yang menghentikan pengangkutan pembantaian daging paus (foto: Greenpeace)

AMSTERDAM, SATU HARAPAN.COM - Aktivis Greenpeace melakukan penangkapan terhadap perusahaan kapal kargo yang mengangkut daging ikan paus ke Jepang, Rabu (10/7) di Terminal Tollerort, Hamburg, Jerman.

Empat aktivis lainnya menambatkan perahu tersebut ke darat dan sepuluh aktivis lainnya memasangkan spanduk yang bertuliskan “Ini Jerman yang Mendukung Perburuan Paus”.

Juru Kampanye Kelautan dan Keanekaragaman Hayati Greenpeace, Iris Menn, mengatakan bahwa hal ini merupakan kesuksesan terbesar bagi kami sekarang dan akan sulit menemukan kembali sebuah kapal yang mengangkut daging paus sampai ke tujuan akhirnya.

Greenpeace meminta Menteri Lingkungan Hidup, Peter Altmaier, dan Walikota Hamburg, Olaf Scholz, menggunakan kesempatan ini untuk menolak transit pengiriman daging Paus, karena faktanya, di tahun 2013 ini ada 185 paus yang telah mati akibat dibantai.

Pada kesempatan yang sama, Greenpeace mengungkapkan perlu adanya larangan jangka panjang dan mengikat secara hukum masalah pengiriman daging paus dan lokasi pengirimannya di semua pelabuhan Jerman. Altmaier juga mengatakan agar pelabuhan Jerman tidak menerima pengiriman daging paus.

“Selama pemerintah tidak menghentikan transit daging paus, hal tersebut merupakan kejahatan dalam perburuan paus yang kini terancam punah,“ ujar Menn.

 Setelah berbulan-bulan Greenpeace melakukan lobi untuk mengekspos Samskip sebagai fasilitator perdagangan hewan sembelih oleh perusahaan Hvalur. Samskip adalah perusahaan yang melakukan pengangkutan daging paus mengatakan bahwa mereka tidak akan membawa daging paus lagi. 

Evergreen Line merupakan perusahaan jasa pengangkutan barang dan mengatakan mereka tidak akan menjadi bagian dalam pengiriman daging paus. Sampai saat ini ada 10-15 paus mati akibat dibantai oleh satu orang.

"Kami akan terus memantau perkembangan mengenai masalah pembantaian dan pembunuhan paus demi mewujudkan kelestarian dan keanekaragaman paus di habitatnya, " ujar Menn.

Editor : Yan Chrisna


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home