Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 11:49 WIB | Minggu, 10 Mei 2020

Amerika Serikat Batasi Visa untuk Jurmalis China

Logo Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat. (Foto: dok. Reuters)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat mengeluarkan peraturan baru pada hari Jumat (8/5) tentang pengetatan pedoman visa bagi jurnalis China. Dikatakan hal itu sebagai tanggapan atas perlakuan terhadap jurnalis AS di China, sebuah perubahan di tengah ketegangan antara kedua negara terkait pandemi global virus corona.

AS dan China telah terlibat dalam serangkaian tindakan pembalasan yang mengaitkan wartawan dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Maret, China mengusir wartawan AS dari tiga surat kabar, sebulan setelah AS mengatakan akan mulai memperlakukan lima entitas media yang dikelola pemerintah China dengan operasi yang sama dengan kedutaan asing.

Satu hari setelah putusan AS itu, Beijing mengusir tiga koresponden Wall Street Journal, dua orang warga AS dan seorang warga Australia, menyusul penerbitan kolom pendapat yang dikecam China sebagai rasis.

Penindasan Jurnalisme Independen

Dalam peraturan baru pada hari Jumat, Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS mengutip apa yang disebutnya "penindasan terhadap jurnalisme independen di China".

Peraturan, yang akan mulai berlaku pada hari Senin (11/5), dan akan membatasi visa bagi wartawan China untuk periode 90 hari, dengan opsi perpanjangan. Visa semacam itu biasanya terbuka dan tidak perlu diperpanjang kecuali karyawan tersebut pindah ke perusahaan atau media yang berbeda.

Seorang pejabat senior DHS, yang meminta anonimitas untuk membahas masalah ini, mengatakan aturan baru akan memungkinkan departemen untuk meninjau aplikasi visa wartawan China lebih sering dan kemungkinan akan mengurangi jumlah keseluruhan wartawan China di AS. "Ini akan menciptakan perlindungan keamanan nasional yang lebih besar," kata pejabat itu.

Aturan baru tidak akan berlaku untuk wartawan dengan paspor dari Hong Kong atau Makau, dua wilayah semi-otonomi China, menurut DHS. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home