Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 17:17 WIB | Kamis, 17 Maret 2016

Anak Palestina Korban Bom Dijadwalkan Bertemu Ronaldo

Ilustrasi: Ahmed Dawabsha mengenakan kaus Real Madrid dan memegang foto bergambar Cristiano Ronaldo saat terbaring di rumah sakit di Palestina beberapa waktu lalu. (Foto: cnn.com).

MADRID, SATUHARAPAN.COM – Anak asal Palestina berusia lima tahun korban bom pemukim di wilayah pendudukan Israel, Ahmed Dawabsha akan menjumpai pesepak bola Real Madrid yang dia idolakan, Cristiano Ronaldo.

“Real Madrid mengundang kami, tapi kami tidak tahu apakah kami dapat bertemu dengan satu orang atau seluruh kesebelasan,” kata Hussein Dawabsha, kakek dari Ahmed Dawabsha di Bandara Adolfo Suarez Barajas, Madrid, Spanyol, hari Kamis (17/3) seperti diberitakan situs berita Inggris, International Business Times.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Sepak Bola Palestina Jibril Raoub mengemukakan klub dari kota Madrid itu berinisiatif mengundang Dawabsha ke Spanyol atas prakarsa pelatih kepala, Zinedine Zidane.

Seperti diberitakan CNN, beberapa waktu lalu Dawabsha menjadi sensasi di media sosial setelah fotonya tersebar luas di seluruh dunia, foto tersebut menunjukkan Dawabsha sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Palestina sambil mengenakan seragam Real Madrid dan memegang foto Cristiano Ronaldo. 

“Kami menerima undangan dari Real Madrid untuk Dawabsheh dan dua anggota keluarga untuk 17 Maret mendatang. (Ahmed, red) Dawabsheh sangat senang mendengar kabar ini, karena dia penggemar Real Madrid, dan Ronaldo khususnya,” kata Hussein seperti diberitakan CNN, hari Kamis (2/3).

Kronologis Serangan Keluarga Beit El

Peristiwa terorisme tersebut, menurut National Broadcasting News terjadi di tengah ketegangan antara pemukim Yahudi Israel dan Palestina pada akhir Juli 2015.

Dalam bentrokan tersebut pemukim bentrok dengan polisi ketika otoritas Israel menghancurkan dua blok permukiman yang dibangun secara ilegal di tanah milik Palestina, di Beit El.

Dalam aksi tersebut menewaskan adik kandung Ahmed yang masih berusia 18 bulan bernama Ali Dawabsha.

Ali tewas, dan kini Ahmed hidup sebatang kara karena, menurut situs berita Al Jazeera, delapan hari setelah serangan tersebut ayah kandung Ahmed – Saad Dawabsha – meninggal dunia di rumah sakit yang terpisah, namun Ahmed terpaksa harus benar-benar mengarungi masa depan sendirian sebab ibu kandungnya – Reham Dawabsha – meninggal dunia pada pertengahan September 2015.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kala itu, menyampaikan simpati dan duka cita atas serangan bom yang dilancarkan oleh pemukim Yahudi.

“Serangan tersebut tercela dan mengerikan,” kata Netanyahu seperti diberitakan situs berita National Broadcasting News beberapa bulan yang lalu.

Netanyahu menjelaskan aksi tersebut adalah aksi terorisme dan tindakan yang biadab.

Kecaman juga datang dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon mengecam pembunuhan terhadap Ali sebagai serangan terorisme.

Ban menyerukan agar pelaku dalam insiden yang disebutnya sebagai aksi terorisme tersebut agar diadili.

“Kami (PBB, red) mengungkapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga Ali Dawabsha yang juga terluka parah dalam serangan pembakaran tersebut,” kata Ban seperti diberitakan situs resmi PBB.

Murtaza Ahmadi

Ini bukan kali pertama klub Spanyol tergerak membantu anak Palestina. Sebelumnya ada nama Murtaza Ahmadi, yang mendapat kostum penyerang Barcelona, Lionel Messi lengkap dengan tanda tangan penyerang asal Argentina tersebut setelah sang bocah menjadi sensasi di media sosial karena menggunakan seragam tim nasional Argentina dengan berbahan dasar kantong plastik. (ibtimes.co.uk/cnn.com/nbcnews.comaljazeera.com 

Baca Juga

 

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home