Loading...
HAM
Penulis: Kris Hidayat 14:22 WIB | Kamis, 26 Desember 2013

Anita Wahid: Keluarga Besar Abdurrahman Wahid Akan Terus Dukung Ibadah di Seberang Istana

Anita Wahid sedang menyampaikan sambutannya (Foto: Kris Hidayat).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - “Keluarga besar Kiai Haji Abdurrahman Wahid mengucapkan Selamat Natal, bagi Bapak-Ibu dan saudara sekalian.” Itulah kalimat pertama yang diucapkan Anita Wahid, putri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ketika berkesempatan memberikan sambutan sebagai sahabat yang selama ini mendampingi perjuangan jemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi, di Ibadah Natal di seberang Istana Merdeka, Rabu (25/12).

Anita menegaskan, “Insya Allah, saya, adik saya, dan keluarga kami, terus mengawal perjuangan Bapak-Ibu. Kita tidak akan menyerah, karena kita berjuang untuk bangsa dan negara ini.” Demikian disampaikan Anita sebagai bentuk dukungannya bagi perjuangan kebebasan beribadah di seberang Istana Merdeka.

Anita Wahid datang bersama adiknya, Inayah Wahid sudah sejak awal acara berada di lokasi. Mereka merasa terharu, karena tidak hanya melihat tetapi juga ikut mengalami sendiri bagaimana jemaat tetap bertahan, walau cuaca berubah-ubah dari panas hingga hujan deras mengguyur. Jemaat tetap khusyuk merayakan Natal. 

Pertanyakan Tindakan Presiden

Lanjut Anita, “Ini menunjukkan, sebenarnya ada yang salah. Seharusnya, Bapak-Ibu bisa beribadah di rumah ibadahnya masing-masing dengan nyaman tanpa ada gangguan. Tanpa ganguan bising jalanan, hujan, atau kepanasan. Dalam kaitan dengan ibadah, harusnya kita bisa nyaman beribadah, dan ini berlaku bagi semua orang.”

“Kita lagi bersedih, karena memiliki pemimpin negara yang tidak cocok antara perkataan dan laku. Yang berkata, ‘saya memegang teguh, toleransi’, tetapi tindakannya tidak ada,“ demikian disampaikan Anita sambil mempertanyakan apakah benar-benar Presiden SBY mengecek setiap perintahnya kepada stafnya, untuk melindungi kebebasan beragama.

“Ketika saya menyaksikan Bapak-Ibu beribadah, saya merasa bahwa ini sebenarnya akan menjadi perjuangan yang sangat berarti bagi bangsa ini. Saya tahu ini adalah perjuangan yang berat, tetapi Bapak-Ibu, jangan menyerah. Jangan menyerah,” kata Anita.

“Karena ini bukan tentang GKI Yasmin atau HKBP Filadelfia, tapi tentang keberagaman di negara ini. Bapak-Ibu mungkin hanya memperjuangkan gedung gereja, namun sebenarnya yang Bapak-Ibu perjuangkan adalah tidak ada lagi yang namanya prejudice di negara ini. Nggak ada lagi kebencian atas nama agama, atas nama ras, strata sosial, dan itulah yang sedang Bapak-Ibu perjuangkan, Jangan menyerah!” demikian Anita Wahid meyakinkan jemaat dan simpatisan yang hadir.

“Banyak yang bergantung pada perjuangan ini, yang berkumpul di sini hanya dua gereja, tapi di luar sana, ada rumah ibadah yang dizalimi. Bukan hanya gereja, masjid, vihara, pura, klenteng, banyak juga yang dizalimi. Kita berjuang untuk banyak orang, kita berjuang untuk anak-anak kita, supaya kita hidup di tanah Indonesia yang bebas dari kebencian, bebas dari prejudice, supaya anak-anak kita hidup dalam negara berbhinneka, menghargai keberagaman, jangan menyerah,” kata Anita lagi.

Di akhir sambutannya Anita, menekankan dukungan Keluarga Besar Abdurrahman Wahid, “Insya Allah, saya, adik saya dan keluarga kami terus mengawal perjuangan Bapak-Ibu. Kita tidak akan menyerah, karena kita berjuang untuk bangsa dan negara ini. Sekali lagi, selamat Natal.”

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home