Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 22:00 WIB | Selasa, 05 Mei 2015

Apindo Sudah Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Masih di Bawah 5 Persen

Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani. (Foto: Dok.satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menyatakan bahwa pihak Apindo sudah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam waktu tiga bulan pertama 2015 berada di bawah 5 persen.

“Sebenarnya sudah diperkirakan ya dari tahun lalu tren melambatnya kan sudah terlihat mulai dari permasalahan di Ukraina, Eropa, Yunani, lalu Amerika Serikat juga sedang menggenjot ekonominya,” kata Hariyadi di sela-sela acara Seminar Nasional Pembiayaan Investasi di Bidang Industri di Gedung Bidakara Jalan Gatot Soebroto, Selasa (5/5).

Selain itu, dia menambahkan bahwa seluruh mata uang dunia melemah terhadap dolar Amerika termasuk rupiah dan permintaan menurun. Turunnya permintaan tersebut bagi Indonesia sangat berpengaruh.

“Ditambah lagi dengan masalah dalam negeri kita juga ada masalah. Kebijakan pemerintah juga berefek cukup besar.”

Sebagai contoh hotel tidak boleh dipakai untuk rapat bagi penyelenggara pemerintah. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat membuat pendapatan bisnis perhotelan semakin menurun. Sehingga akibatnya mereka harus mengencangkan ikat pinggang untuk pengeluaran mereka.

Menurutnya, yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk jangka pendek kali ini adalah dengan mengeluarkan seluruh upaya untuk mendorong ekspor dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

“Restitusi dan pajak yang selama ini harusnya dikembalikan kepada eksportir itu harus dikembalikan,” kata dia.

Kemudian pengamanan pasar dalam negeri seperti penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) itu harus segera dilakukan.

Hariyadi juga mengimbau kepada pemerintah untuk melakukan upaya pertahanan di sektor pangan. Menurutnya, jika ada mafia-mafia yang berperan dalam pengadaan maupun penyaluran beras harus segera ditindak dan diberantas.

“Kalau kita kurang serius secara operasional terkait masalah kebutuhan bahan pokok juga bahaya. Ini bisa memicu inflasi dan menggerus daya beli masyarakat,” kata dia menutup pembicaraannya.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home