Loading...
SAINS
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:03 WIB | Kamis, 04 Juni 2015

APTISI: Ijazah Palsu, Semua Lembaga Harus Diaudit

Ilustrasi. Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi M. Nasir saat memberikan keterangan terkait dengan perguruan tinggi Adhy Niaga yang terbukti telah memperjual belikan ijazah dan gelar sarjana palsu. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Berkembangnya berita mengenai ijazah palsu akhir-akhir ini membuat geram para akademisi termasuk Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Edy Suandi Hamid. Dengan tegas, dia meminta agar semua lembaga harus diaudit terkait dengan ijazah palsu tersebut.

“Saya buat edaran. Lakukan audit semua. Tangkap semua. Lapor ke kita (APTISI), lapor ke polisi supaya ditindak. Harusnya semua lembaga diaudit. DPR diaudit, Polisi diaudit, apalagi akademisi perguruan tinggi. Kalau ada (ijazah palsu) berhentikan! Kalau sampai ada perguruan tinggi yang menerbitkan ijazah palsu ditutup saja!” kata Edy di Menara Kadin Jalan H.R Rasuna Said Jakarta Selatan, Kamis (4/6).

Dia mengakui bahwa menjelang pemilihan calon legislatif ijazah palsu banyak dijajakan oleh pihak yang menyalahgunakan jabatannya. Satu ijazah, kata dia, bisa dihargai hingga Rp 8 juta. Praktik ini juga disinyalir telah berlangsung sangat lama namun pemerintah diam saja.  

Di sisi lain, Edy sangat menghargai Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir yang sudah vokal bersuara tentang ijazah palsu. Dia berharap bahwa upaya mengungkap kasus ijazah palsu tersebut jangan kendur meskipun mendapatkan tekanan dari banyak pihak.

Menurutnya, ijazah palsu ini marak karena kebanyakan masyarakat Indonesia terlalu mengejar gelar daripada kompetensi. Kemudian ada mekanisme kenaikan pangkat yang dilandasi pada ijazah, bukan keterampilan atau kompetensinya. Sehingga, kata dia, banyak orang mencari ijazah untuk naik pangkat.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home