Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 23:51 WIB | Rabu, 28 Desember 2016

AS Bantah Tuduhan Turki Dukung ISIS dan Kurdi

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto: dok./Ist)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Kedutaan besar Amerika Serikat di Turki, hari Rabu (28/12) membantah bahwa Washington mendukung kelompok militan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) dalam konflik bersenjata di Suriah.

Sebelumnya Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa kelompok ektremis telah menikmati dukungan AS. ‘’Pemerintah Amerika Serikat tidak mendukung Daesh,’’ kata kedutaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, dan menggunakan singkatan dalam bahasa Arab untuk ISIS.

AS tidak ‘’membentuk atau mendukung Daesh di masa lalu. Penegasakan pernyataan bahwa Amerika Serikat mendukung Daesh tidak benar,’’ katanya menambahkan.

Namun pernyataan itu tidak menyebutkan Erdogan sebagai pihak yang melontarkannya. Pernyataan kedutaan besar itu hanya menyebutkan tentang kesalahan informasi yang beredar di media Turki tentang operasi AS melawan ISIS di Suriah.

Pada hari Selasa (27/12) Erdogan menuduh pasukan koalisi yang dipimpin AS mendukung kelompok Kurdi di  Unit Perlindungan Masyarakat  (YPG), tetapi juga mendukung ISIS. ‘’Ini cukup jelas, sangat jelas,’’ kata Erdogan dan menyebutkan bahwa Turki bisa menunjukkan bukti gambar dan video.

Kelompok YPG yang berjuang di tanah Suriah dan didukung AS dipandang sebagai ancaman bagi Turki, dan melihat mereka sebagai cabang dari kelompok pemberontak Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang dilarang Ankara.

Kedubes AS menyebutkan AS tidak memberikan senjata dan bahan peledak pedata YPG ayau PKK.

Erdogan juga menilai AS gagal memberikan dukungan bagi Turki dalam pertempuran di Al Bab, Suriah untuk membantu kelompok oposisi menentang Presiden Bashar Al Assad.

Dukungan AS pada YPG dan kritiknya pada pelanggaran hak asasi manusia di Tuyrki telah membuat Erdogan marah terhadap pemerintahan Barack Obama yang akan sebera berakhir. Ini termasuk ketidaksukaan mereka pada AS yang tidak segera memutuskan untuk deportasi terhadap lawan politik Erdogan yang dituduh mendalangi kudeta gagal pada 15 Juli, Fethullah Gulen yang tinggal di AS.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home