Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:32 WIB | Rabu, 13 November 2019

AS: Bom Waktu dari 10.000 Tahanan ISIS

Anggota ISIS yang itahan di Suriah utara. (Foto: dari AFP)

WASHUNGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Sekitar 10.000 anggota Negara Islam (ISIS) yang ditahan di penjara di timur laut Suriah menghadirkan risiko keamanan besar, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, hari Selasa (12/11). Dan mendesak negara-negara untuk mengambil kembali warganya yang bergabung dengan kelompok teroris yang ditahan itu.

Memiliki ,lebih dari 10.000 tahanan teroris ISIS yang sebagian adalah warga asing merupakan bom waktu, kata pejabat itu dalam konferensi pers.

ISIS kehilangan hampir semua wilayahnya di Irak dan Suriah. Mantan pemimpinnya, Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam serangan AS bulan lalu, tetapi anggotanya tetap menjadi ancaman keamanan di Suriah dan sekitarnya.

Pihak sekutu khawatir bahwa gerilyawan ISIS dapat melarikan diri sebagai akibat dari serangan Turki terhadap pejuang milisi Kurdi Suriah yang telah menahan ribuan pejuang kelompok ISIS itu, dan puluhan ribu orang anggota keluarga mereka.

Pejabat itu mengatakan bahwa ada sedikit kemajuan yang dicapai dalam pemulangan para tahanan ISIS, dengan hanya beberapa yang diambil kembali oleh beberapa negara Timur Tengah dan Asia Tengah.

"Mengingat ada ratusan orang yang ditahan berasal dari Eropa, kami sangat bermasalah dengan ini dan ini merupakan masalah utama diskusi diplomatik," kata pejabat itu, dikutip Reuters.

Amerika Serikat akan mengadakan pertemuan para menteri luar negeri dari koalisi pimpinan AS melawan ISIS di Washington pada hari Kamis besok untuk membahas langkah selanjutnya tentang bagaimana mengkalibrasi ulang pertarungan melawan kelompok garis keras itu. Masalah bagaimana menangani tahanan ISIS kemungkinan akan menjadi perhatian utama.

Keputusan Presiden AS, Donald Trump, menarik pasukan dari Suriah utara membuka jalan bagi serangan Turki pada 9 Oktober untuk melawan pasukan Kurdi yang telah menjadi sekutu utama Amerika dalam pertempuran melawan ISIS sejak 2014.

Pejabat itu mengatakan Amerika Serikat yakin bahwa sementara itu, milisi Suriah Kurdi dapat menjaga keamanan para tahanan tetapi tidak ingin mengambil risiko dengan menempatkan sekelompok besar militan di satu tempat.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home