Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:27 WIB | Rabu, 13 November 2019

Presiden Lebanon: Hariri Ragu-ragu

Presiden Lebanon, Michel Aoun. (Foto: dari AP)

BEIRUT,SATUHARAPN.COM-Presiden Lebanon, Michel Aoun, mengatakan pada hari Selasa bahwa konsultasi formal dengan anggota parlemen mengenai pencalonan perdana menteri berikutnya dapat dimulai pada hari Kamis atau Jumat, tetapi ia sedang menunggu jawaban yang mungkin memerlukan waktu beberapa hari lebih lama.

Aoun mengatakan bahwa Perdana Menteri, Saad Hariri, ragu-ragu tentang mengambil tugas itu lagi dan dia mendukung kabinet campuran antara teknokrat dan politisi. Hariri menyatakan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri pada 29 Oktober merespons tuntutan demonstran, namun dia bertugas termasuk membentuk pemerintah baru.

"Saya bertemu dengan Hariri dan saya menemukannya ragu-ragu antara ya dan tidak," kata Aoun dalam sebuah wawancara televisi.

Mengenai protes yang sedang berlangsung di seluruh negeri, Aound mengatakan "Kami meminta para demonstran untuk berdialog dan kami tidak menerima jawaban dari mereka."

Dia menambahkan, "Kita perlu waktu untuk mendapatkan kembali kepercayaan." Aoun meminta para pengunjuk rasa untuk pulang. Dia mengatakan tuntutan mereka telah didengar, dan memperingatkan "bencana" jika mereka tetap di jalanan.

Dia juga mendesak rakyat Lebanon untuk tidak terburu-buru ke bank untuk menarik uang mereka, yang katanya aman.

Mengenai menantunya yang merupakan menteri luar negeri sementara Aoun mengatakan, "tidak ada yang bisa memveto Gebran Bassil menjadi menteri."

PM Pengganti

Sebelumnya seorang pejabat tinggi PBB di Lebanon pada hari Selasa (12/11) menyerukan untuk menunjuk perdana menteri berikutnya, dan untuk pembentukan kabinet baru dengan orang-orang yang dikenal memiliki "kompetensi dan integritas."

Jan Kubis, Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, seperti dikutip Reuters, mengatakan bahwa kabinet seperti itu akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk mendapatkan dukungan internasional.

Pada hari Sabtu, Aoun bertemu dengan beberapa menteri kabinet dan pejabat tinggi perbankan dalam mencari solusi untuk krisis keuangan dan ekonomi yang semakin dalam di negeri itu.

Masalah keuangan negara ini telah memburuk sejak protes nasional yang awalnya menentang pajak baru, tetapi meningkat menjadi tuntutan agar seluruh elite politik mengundurkan diri.

Tentara Menembak Demosntran

Seorang tentara Lebanon melepaskan tembakan untuk membubarkan pengunjuk rasa yang memblokir jalan di Khaldeh selatan Beirut pada Selasa (12/11) malam, melukai satu orang, kata militer dalam satu pernyataan. Dan tentara itu telah ditahan dan sedang diselidiki.

Media lokal dan sumber keamanan mengatakan sebelumnya bahwa seorang pria telah ditembak mati di sebuah blok di Khaldeh. Penyiar Lebanon, al-Jadeed yang dikutip Reuters, mengatakan pria itu sedang memprotes ketika dia ditembak. Penembak juga ditahan untuk penyelidikan.

Para pengunjuk rasa di Lebanon memblokir jalan-jalan dengan membakar ban di beberapa bagian negara termasuk ibukota Beirut, setelah siaran televisi yang menayangkan Presiden Michel Aoun mendesak mereka untuk pulang.

Sebelumnya, bank dan sekolah ditutup di seluruh negeri ketika pengunjuk rasa terus memblokir jalan, sementara sebagian dmonstran berkumpul di dekat Istana Kehakiman di Beirut tengah menuntut pengadilan independen.

Beberapa pengunjuk rasa mencegah karyawan bank, serta hakim dan pengacara, memasuki tempat kerja mereka hampir selama sebulan. Protes meluas karena ketidakpuasan yang terhadap para politisi yang dipandang korup dan pemerintahan yang tidak efisien.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home