Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 06:58 WIB | Senin, 17 November 2014

AS Katakan Bekerja untuk Pastikan Video Pemenggalan Kassig

Peter Kassig. (Foto: AFP)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat mengatakan, bekerja secepat mungkin untuk mengkonfirmasi keaslian video yang menunjukkan pemenggalan pekerja bantuan AS Peter Kassig oleh gerilyawan garis keras Islam.

"Jika dikonfirmasi, kita terkejut dengan pembunuhan brutal seorang pekerja bantuan Amerika yang tidak bersalah, dan kami menyampaikan duka cita yang mendalam untuk keluarga dan teman-temannya," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Bernadette Mehan, Minggu (16/11).

Kelompok garis keras Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) pada Minggu (16/11) merilis sebuah video mengklaim pemenggalan Kassig dalam peringatan kepada Washington, yang sedang mempersiapkan diri untuk mengirim lebih banyak pasukan ke Irak.

Video yang sama menunjukkan pemenggalan secara serentak setidaknya 18 orang yang digambarkan sebagai personil militer Suriah, yang terbaru dalam serangkaian massa eksekusi dan kekejaman lainnya oleh gerilyawan NIIS.

Dalam video tak bertanggal, seorang militan pria jihad yang tampaknya sama beraksen Inggris yang memenggal sandera Barat sebelumnya berdiri di atas kepala terpenggal.

"Ini adalah Peter Edward Kassig, seorang warga negara AS di negara Anda," kata algojo berpakaian hitam bertopeng, seraya mendesak Presiden AS Barack Obama untuk mengirim lebih banyak pasukan untuk mendukung ke kawasan itu untuk menghadapi kelompok NIIS.

Orang Tua Menunggu Konfirmasi

Sedangkan orang tua Peter Kassig, mengatakan bahwa mereka sedang menunggu konfirmasi resmi tentang kematian "anak tersayang" mereka.

"Kami menyadari laporan-laporan berita yang beredar tentang anak kami tersayang dan menunggu konfirmasi dari pemerintah untuk keaslian laporan-laporan ini," kata Ed dan Paula Kassig dalam satu pernyataan.

Orang tua Kassig yang meminta media untuk tidak fokus pada rekaman mengerikan mengenai pekerjaan dan kehidupan anak mereka.

"Keluarga dengan rasa hormat meminta berita-berita media untuk menghindari sampai ke tangan penyandera, dan menahan diri dari penerbitan atau penyiaran foto-foto atau video yang didistribusikan oleh penyandera," tulis Kassig.

"Kami lebih suka anak kami ditulis tentang dan dikenang karena pekerjaan penting dan cintanya yang ia berbagi dengan teman-teman dan keluarga, tidak dengan cara penyandera akan gunakan untuk memanipulasi Amerika dan selanjutnya tujuan mereka."

Kassig, seorang mantan tentara yang juga dilatih sebagai teknisi darurat medis, menghilang dari Suriah pada Oktober 2013.

Dia telah melakukan perjalanan ke kawasan itu untuk membantu warga Suriah yang mengungsi akibat kebrutalan perang saudara.(AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home