Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 11:11 WIB | Kamis, 11 Agustus 2016

AS Nyatakan ISIS Lakukan Genosida pada Yazidi, Kristen dan Syiah

Anak-anak Yazidi menjadi pengungsi di Irak akibat serangan ISIS. kelompok minoritas di Irak ini sering menjadi sasaran pembersihan etnis dan keyakinan di negeri itu. (Foto:dok)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat  mengecam dan menyebutkan sebagai "genosida" apa yang dilakukan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) terhadap umat Kristen, Syiah dan Yazidi.

Ini adalah pertama kali pemerintah AS secara resmi menyatakan apa yang dilakukan ISIS sebagai genosida. Sebelumnya pernyataan itu keluar dari kongres. Pernyataan tersebut disampaikan ketika Departemen Luar Negeri AS menyampaikan laporan tahunan tentang kebebasan beragama di seluruh dunia yang tempaknya menunjukkan gamabran yang muram.

Kelompok ISIS "terus melakukan strategi brutal yang oleh Sekretaris (Menlu, John) Kerry dinilai merupakan genosida terhadap Yazidi, Kristen, Syiah, dan kelompok rentan lainnya di wilayah yang mereka kendalikan," kata Departemen Luar Negeri AS hari rabu (10/12), seperti dikutip AFP.

Laporan itu menyebutkan situasi kebebasan beragama di lebih dari 200 negara pada tahun 2015.

Kerry dan pakar dari PBB memang sebelumnya telah menggunakan istilah "genosida" untuk merujuk pada kejahatan yang dilakukan oleh jihadis ISIS di Irak dan Suriah.

BACA JUGA: 

ISIS Libya

Sementara itu, pasukan Libya yang didukung AS  hari Rabu (10/8) mengatakan mereka telah mengambil alih markas kelompokISIS di Sirte, benteng terakhir militan itu di Libya. Serangan selama beberapa pekan itu dilakukan dengan dukungan serangan udara pasukan AS.

Para pejuang mengatakan bahwa mereka telah menguasai pusat konvensi yang digunakan sebagai markas kelompok  ISIS di kota pesisir itu. Para pejuang, terutama dari kota terdekat dari Misrata, berusaha bertahan terhadap serangan ISIS sejak Juni.

Pasukan Libya juga merebut kembali rumah sakit utama, Ibnu Sina, di kota itu dari militan ISIS, menurut laporan AP. Dan pernyataan yang diposting di halaman Facebook pasukan Libya menyatakan bahwa "Sirte kembali ke Libya."

Operasi yang disebut  Al-Bonyan Al-Marsous, juga mengatakan bahwa mereka kehilangan kontak dengan salah satu pesawat tempur dan pilotnya. Dalam sebuah pernyataan online, kelopok ISIS  mengaku bertanggung jawab menembak jatuh pesawat itu dan membunuh pilotnya.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home