Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Prasasta Widiadi 21:01 WIB | Rabu, 07 Desember 2016

Atasi Preman, Anies akan Rekam Catatan Preman

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) dan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan (kanan) saat menjalani bincang bincang di sebuah media online di gedung Aldevco Octagon, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (7/12), (Foto: Prasasta Widiadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan mengatakan dalam mengatasi preman di DKI Jakarta akan melakukan pencatatan secara mendetil tentang kejahatan seseorang yang dikategorikan preman agar mendapat pengawasan dari aparat di wilayah DKI Jakarta lainnya.

"Permasalahan yang ada selama ini karena setelah ditangkap dan bebas tidak pernah ada catatan kriminal terhadap preman," kata Anies dalam bincang-bincang di kantor sebuah media online di gedung Aldevco Octagon, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (7/12).

Anies menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta selama ini tidak memiliki catatan yang lengkap, dan Pemprov menurut Anies, tidak pernah memikirkan apabila hal tersebut akan berulang kembali. "Sehingga tidak ada efek jera," kata Anies.

Anies memberi contoh di sebuah stasiun kereta api atau terminal terdapat banyak calo, maka otoritas layanan publik tersebut harus bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan membuat aturan dengan tegas akan menangkap calo.

Mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengemukakan selama ini Pemprov kurang memikirkan solusinya yakni lapangan pekerjaan.

"Kalau ingin sejahtera kuncinya adalah lapangan pekerjaan dan kalau ingin lapangan pekerjaan artinya pertumbuhan ekonomi harus didorong," kata dia.

Sementara itu pasangannya, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan dalam pembinaan prestasi  Pegawai Negeri Sipil (PNS) di instansinya dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dia mengatakan akan melaksanakan tiga hal yang berbeda.

Sandiaga mengemukakan bagi PNS yang berpestasi akan diberikan apresiasi, sementara bagi yang kurang berprestasi akan diberi motivasi. "Tapi kalau ketahuan mencuri, pecat langsung, karena mereka (PNS yang mencuri atau korup) akan merusak struktur organisasi," kata Sandiaga.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home