Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 16:38 WIB | Rabu, 10 Agustus 2016

Bagian dari Pelayanan, DKI Tak Merasa Rugi Rajin Razia PKL

Ilustrasi. Puluhan aparat Satpol PP saat akan melakukan penertiban terhadap bangunan semi permanen kios PKL yang berjualan di tempat yang bukan peruntukkannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menjadi bagian dari pelayanan terhadap masyarakat, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak merasa dirugikan dengan gelaran razia rutin terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Ini memang kejar-kejaran seperti film Tom and Jerry, tapi ini mau tidak mau kita mesti dorong dan beri pengertian. Ini adalah bagian dari pelayanan,” ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hari Rabu (10/8).

Ahok menerangkan, saat ini kawasan Tugu Monas, Jakarta Pusat, yang telah bersih dari PKL menjadi lebih nyaman.

“Dulu di Monas oknum PKL bisa nodong, memaksa beli. Sekarang, orang berasa enak jalan di Monas. CCTV juga terpasang bagus,” katanya.

PKL, dikatakan oleh Ahok, tidak dilarang, tetapi harus teratur dan tidak membuang sampah sembarangan. Ahok mengatakan PKL tersebut dapat dibimbing oleh UMKM.

“PKL harus dididik. Satpol PP harus seperti orang tua yang sayang terhadap anaknya dengan tetap mendidik. Ibaratnya terpaksa memukul tapi karena sayang,” ujar dia.

Sterilnya kawasan Monas dari PKL berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan, sebab pengunjung merasa nyaman dan aman saat berwisata di kawasan tersebut.

“Dulu Monas mau capai 10 ribu sampai 20 ribu pengunjung kalau nggak ada acara susah. Sekarang kalau Minggu itu rata-rata 85 ribu," kata Ahok.

Ahok mencatat, dari semula hanya sebanyak 10-20 ribu pengunjung pada akhir pekan, kali ini meningkat menjadi rata-rata 85 ribu pengunjung.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home