Loading...
EKONOMI
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:01 WIB | Kamis, 04 September 2014

Bandung Intensifkan Gaet Turis Tiongkok

Jalan Braga, kawasan pertokoan elite di Bandung, dengan kondisi lingkungan yang nyaman bagi pejalan kaki, salah satu tujuan wisata favorit. (Foto: cupeetzncav.wordpress.com).

BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Bandung mengintensifkan promosi untuk menggaet lebih banyak turis Tiongkok, seiring meningkatnya jumlah turis Negeri Panda itu ke mancanegara.

"Kami saat ini fokus untuk meningkatkan turis mancanegara, salah satunya dari Tiongkok yang merupakan pangsa pasar besar saat ini," kata Wali Kota Bandung Mochamad Ridwan Kamil kepada Antara di Beijing, Kamis (4/9).

Ia mengungkapkan Bandung kini telah menjadi salah satu kota tujuan wisata terbaik di Indonesia.

"Namun, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara masih relatif kecil. Pada 2013, tercatat enam juta turis mancanegara. Dari enam juta itu, masih didominasi turis negara ASEAN, Jepang, Korea Selatan, dan Eropa," tutur Ridwan.

Ia menambahkan, "Untuk meningkatkan jumlah turis asing itu, kami telah melakukan beberapa langkah, antara lain dengan memperluas kapasitas terminal bus dan bandara, menggiatkan promosi dan kini kami fokuskan ke Tiongkok."

Tentang paket wisata yang akan ditawarkan kepada calon turis Tiongkok, Ridwan mengatakan pihaknya menawarkan semua potensi wisata yang dimiliki Bandung, baik sebagai kota sejarah, wisata alam, kuliner, maupun wisata belanja.

Promosi dilakukan melalui situs pariwisata Kota Bandung yang akan ditampilkan pula dalam Bahasa Mandarin, sehingga calon turis Tiongkok dapat mengetahui dengan lengkap tentang Bandung dan objek wisata yang dimilikinya.

"Ke depan, kami akan lebih fokus pada Bandung sebagai tujuan wisata alam, kuliner, dan belanja. Saat ini, karena kami baru mulai mengintensifkan untuk menggaet turis Tiongkok, maka semua potensi yang ada kami buka dan berikan," ujar Ridwan.

Hal senada diungkapkan Ketua Badan Promosi Pariwisata Bandung Nicolaus Lumanauw, "Kami perkenalkan dulu semua potensi yang ada, setelah pasar berhasil kami garap secara matang, baru kami tentukan fokusnya sesuai dengan minat pasar yang kami fokuskan, dalam hal ini Tiongkok."

Ia mengungkapkan dari enam juta turis mancanegara yang berwisata ke Bandung, terdapat 15.000 - 20.000 turis Tiongkok.

"Padahal, orang Tiongkok yang berwisata ke mancanegara setiap tahun meningkat hingga 100 juta orang, sedangkan yang ke Indonesia baru sekitar 750 ribu orang," kata Nicolaus.

Tentang kesiapan sumber daya manusia untuk menyambut turis Tiongkok, terutama pemandu wisata berbahasa Mandarin, baik Ridwan maupun Nicolaus mengungkapkan hal itu menjadi salah satu pekerjaan rumah yang sedang dikerjakan.

"Kami ada beberapa sekolah pariwisata dan perguruan tinggi yang memiliki jurusan Bahasa Mandarin, dan kami telah melakukan kerja sama seperti dengan Universitas Maranatha," ungkap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Ia mengatakan, meski belum banyak pemandu wisata yang berbahasa Mandarin, pihaknya telah menyiapkan sambungan telepon khusus yang dapat dihubungi turis Tiongkok selama berwisata di Bandung, "Misalnya, saat kesulitan menuju suatu objek wisata, dia dapat menghubungi nomor tersebut dan akan dipandu operator yang fasih berbahasa Mandarin," ujar Ridwan.

Sedangkan Nicolaus mengungkapkan, "Saat ini, kami memiliki enam pemandu wisata yang fasih berbahasa Mandarin, dan itu akan terus ditingkatkan jumlahnya." Selama di Beijing, Ridwan mengadakan pertemuan dengan Wali Kota Beijing Wang Anshun dan Ketua Badan Promosi Beijing, serta beberapa agen/biro perjalanan setempat. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home