Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 09:04 WIB | Senin, 26 Juli 2021

Banjir di Filipina Akibat Hujan Deras Muson, Ribuan Mengungsi

Banjir di Filipina Akibat Hujan Deras Muson, Ribuan Mengungsi
Warga mencari tempat penampungan sementara di sebuah sekolah menyusul hujan lebat yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah di kota Marikina, Metro Manila, Filipina, pada hari Sabtu (24/7). (Foto-foto: Reuters/Lisa Marie David)
Banjir di Filipina Akibat Hujan Deras Muson, Ribuan Mengungsi
Seorang pria bersepeda melintasi jalan yang banjir di Manila, Filipina, hari Sabtu (24/7).

MANILA, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang Filipina memindahkan ribuan penduduk di ibu kota, Manila, keluar dari komunitas dataran rendah ketika hujan monsun lebat, ditambah dengan badai tropis, membanjiri kota dan provinsi-provinsi terdekat.

Badan bencana nasional mengatakan sekitar 15.000 orang, kebanyakan dari daerah pinggiran Manila yang rawan banjir, telah pindah ke pusat-pusat evakuasi. "Kami memutuskan untuk mengungsi lebih awal," kata Luzviminda Tayson, 61 tahun, hari Sabtu (24/7).

"Kami tidak ingin air naik dan tergenang," kata Tayson, salah satu dari sekitar 2.900 pengungsi yang diingatkan untuk melakukan physical distancing saat mereka berlindung di sebuah sekolah dasar di kota Marikina.

Cuaca buruk telah melanda hampir seluruh penjuru dunia dalam beberapa pekan terakhir, membawa banjir ke China, India dan Eropa Barat dan gelombang panas ke Amerika Utara, meningkatkan kekhawatiran tentang dampak perubahan iklim.

Filipina, negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 7.600 pulau, dilanda sekitar 20 badai tropis per tahun, tetapi Samudra Pasifik yang lebih hangat akan membuat badai lebih kuat dan membawa hujan yang lebih deras, kata para ahli meteorologi.

Di beberapa bagian wilayah ibu kota Filipina, wilayah perkotaan yang berpenduduk lebih dari 13 juta orang, air banjir naik setinggi pinggang di beberapa tempat dan memutus jalan bagi kendaraan ringan.

Filipina juga bergulat dengan salah satu wabah COVID-19 terburuk di Asia dan telah memperketat pembatasan untuk mencegah penyebaran varian Delta yang lebih menular. Dengan lebih dari 1,54 juta kasus dan 27.131 kematian, Filipina memiliki jumlah infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.

Kementerian Pekerjaan Umum pada Sabtu (24/7) membersihkan puing-puing dan tanah longsor dari jalan-jalan di provinsi-provinsi tersebut, kata juru bicara kepresidenan, Harry Roque, dalam sebuah pernyataan.

"Beberapa rumah terendam hingga atap," kata Humerlito Dolor, gubernur Provinsi Oriental Mindoro di selatan ibu kota, kepada stasiun radio DZMM. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home