Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:39 WIB | Rabu, 21 Oktober 2015

Bantuan Asing Ditarik, Indonesia Datangkan 2 Pesawat Rusia

Pesawat amphibi Beriev Be-200 asal Rusia yang didatangkan Pemerintah Indonesia untuk ikut memadamkan kebakaran hutan dan lahan. (Foto: batam.batamtoday/Telegraph)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM  - Pesawat water bombing bantuan Malaysia dan Australia telah mengakhiri tugas dan kembali ke negara masing-masing pada Senin (19/10), sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pesawat Bombardier dari Malaysia dan Hercules dari Australia mengakhiri tugas selama lima hari. Saat ini hanya helikopter Chinook Mustang yang masih beroperasi melakukan pengeboman air di Sumsel.

Dengan ditariknya bantuan asing tersebut, maka untuk operasi udara di Sumsel masih ada 11 unit helikopter dan pesawat untuk water bombing dan hujan buatan, yaitu 10 unit dari Indonesia dan 1 unit dari Singapura.

Untuk menambah daya gempur water bombing, maka Pemerintah Indonesia mendatangkan dua unit pesawat amphibi Beriev Be-200 beserta 20 personel kru pesawat dari Rusia.

Pesawat dijadwalkan mendarat‎ pada Rabu (21-10-2015) pukul 01.30 Wib di Palembang. Pesawat Be-200 adalah pesawat amphibi yang legendaris untuk water bombing dan memiliki kapasitas 12.000 liter dan mengambil air di sungai, danau, atau laut. Indonesia pernah menggunakan pesawat ini untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan tahun 2007.

Untuk strategi water bombing maka dua pesawat Air Tractor dipindahkan ke Pangkal Pinang. Pemindahan homebased ini untuk memudahkan operasi karena Lanud Palembang sering tertutup asap sehingga jarak pandang pendek dan pesawat tidak bisa terbang. Tiga unit mobil tangki, tandon air kapasitas 5.000 liter, bahan kimia, dan lainnya telah disiapkan di Pangkal Pinang. (bnpb.go.id)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home