Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 17:43 WIB | Jumat, 08 November 2013

Bantuan Diam-diam Warga Israel untuk Suriah

Misi kemanusiaan warga Israel yang bergabung dalam IL4Syrians untuk warga Suriah korban perang sipil. (Foto: AFP/Getty Images)

SURIAH, SATUHARAPAN.COM - Suriah tidak mengakui Israel. Warga Israel juga dilarang masuk Suriah. Israel tidak mau ikut campur perang sipil Suriah, bahkan secara resmi tidak membantu lebih dari dua juta pengungsi.

Namun, dua tahun terakhir, sebuah organisasi nirlaba Israel memusatkan perhatian kepada Suriah. Itu bukan ungkapan kepedulian pertama.  Mereka sudah bekerja di bawah radar sejak 2005 di berbagai penjuru dunia.

Untuk Suriah, organisasi itu telah menyediakan 670 ton makanan, 300.000 makanan kering, 70 ton keperluan sanitasi, dan 20 ton obat-obatan. Bantuan tidak berhenti sampai di situ. Sebuah kelompok bernama IL 4Syrians, “menyelundupkan” para ahli perawatan pascatrauma ke dalam zona konflik.

 

Secara Anonim

Tercatat 1.200 warga Israel yang bekerja untuk organisasi tersebut. Mereka ingin tetap membantu secara anonim demi melindungi hidup dan pekerjaan mereka. Para sukarelawan, yang telah menempuh wajib militer, datang dari beragam latar belakang dan bekerja di empat bidang, yakni medis, perawatan pascatrauma, penanganan catu pangan massa, dan penyelamatan. Mereka melatih suster-suster Suriah dan komunitas pekerja di kamp-kamp pengungsi.

Salah satu pendiri organisasi, seorang perempuan, mengatakan, "Kami ingin membantu organisasi yang saat ini tidak mendapatkan bantuan resmi dari Israel. Kami telah bekerja di Pakistan, Sudan, Irak, Indonesia, dan selama bertahun-tahun kami tidak pernah mendapat undangan."

Tidak ada direktur, nama, atau kontak yang tertera pada situs organisasi, selain pernyataan "kami fokus pada negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, melampaui perbedaan". Mereka berargumentasi, kesucian hidup manusia harus dihormati sebagai bagian tradisi dan budaya Yahudi.

Ia mengakui reaksi sangat beragam ketika warga Suriah tahu yang membantu mereka orang Israel. Saat  bertemu sekelompok pemimpin politik Suriah dan kemudian mengaku ia orang Israel, salah seorang hampir menghancurkan meja di hadapannya, sambil berteriak. " Anda bukan teman saya, Anda musuh saya.” Namun, sekelompok pemimpin politik itu akhirnya tetap menerimanya membantu warga Suriah setelah mengambil suara.

 

Perawatan Diam-diam

Momentum paling emosional terjadi ketika ia mengupayakan anak seorang lelaki Suriah mendapatkan kesempatan menjalani operasi jantung di Yerusalem.  Mendengar Israel membuat pria itu gugup. “Ia memperlihatkan foto yang menunjukkan kardus bantuan yang ia bantu distribusikan di Suriah dan saya mengeluarkan foto yang sama yang memperlihatkan saya di balik kardus-kardus itu,” katanya. Momentum itu membangun rasa saling percaya.

Di dekat dataran tinggi Golan, sejumlah pasien dibawa secara diam-diam ke dekat perbatasan Suriah untuk dirawat dokter-dokter Israel. Operasi pembedahan oleh anggota IL4 Syrians dilangsungkan di lapangan, di dalam tenda yang dikirim ke zona konflik.

Para sukarelawan sangat menyadari mereka mempertaruhkan nyawa dengan masuk negara yang terlarang bagi warga Israel. (Deutsche Welle)

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home