Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 21:07 WIB | Senin, 21 Desember 2015

Beijing Perintahkan Ribuan Pabrik Pangkas Produksi

Seorang pria (bagian tengah-atas) berjalan di atas jembatan layang di tengah polusi udara yang pekat di Beijing pada 8 Desember 2015. Pemerintah Beijing pada 8 Desember membatasi jumlah penggunaan mobil pribadi dan menutup beberapa situs konstruksi serta sekolah-sekolah ketika polusi di kota tersebut sudah masuk siaga merah. (Foto: AFP/Wang Zhao)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Beijing menginstruksikan 2.100 pabrik untuk menangguhkan atau mengurangi produksi, sebagai bagian dari langkah “peringatan merah” untuk mengatasi kabut asap, kata pemerintah pada hari Senin (21/12), saat kota masih diselimuti kabut beracun pada hari ketiga berturut-turut.

Ibu kota Tiongkok itu memberlakukan tingkat tertinggi sistem peringatan asap selama empat hari mulai Sabtu, kedua kalinya peringatan merah diberlakukan sejak Beijing menetapkan skema pencegahan polusi 2013 lalu.

Sebagai bagian dari “rencana tanggap darurat,” 2.100 pabrik di kota tersebut dan di beberapa daerah pinggiran diperintahkan untuk menghentikan atau mengurangi produksi guna mengurangi emisi, kata pejabat dari Beijing Municipal Commission of Economy and Information Technology, yang menolak untuk menyebutkan namanya, kepada AFP.

Pemerintah mengirim tim inspeksi ke beberapa pabrik setiap harinya, kata pejabat tersebut.

“Semua (pabrik) melakukan langkah itu secara ketat” seperti yang dibutuhkan, tambahnya.

Jumlah PM2,5 – partikel mikroskopik berbahaya yang bisa menembus paru-paru – mencapai 172 mikrogram per meter kubik pada Senin, menurut kedutaan besar Amerika Serikat, yang mengeluarkan data secara independen.

Angka tersebut hampir tujuh kali lipat dari tingkat paparan maksimum yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 25 dalam 24 jam. (AFP/Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home