Loading...
INSPIRASI
Penulis: Daniel Herry Iswanto 08:08 WIB | Kamis, 14 Januari 2016

Belajar kepada Sadiman

Mulai dari diri sendiri.
Sadiman (foto: Ari Susanto)

SATUHARAPAN.COM – Berkait dengan Hari Sejuta Pohon Sedunia, 10 Januari lalu, saya teringat pahlawan penghijauan dari Bulukerto, Wonogiri.   Sadiman, buruh tani dari Dusun Dali, Geneng, Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah rajin menanam berbagai macam pohon pengikat air sejak 1995. Lelaki berusia 65 tahun itu memulai dari pembibitan hingga menghijaukan kawasan perbukitan Gendol dan Ampyangan seluas 100 hektar, di lereng Gunung Lawu sisi Tenggara.

Keprihatinannya terhadap kekeringan pada sumber air dan sungai yang biasanya mengairi sawah dan pemukimannya sejak akhir 1980-an telah memotivasi dirinya untuk melakukan sesuatu. Sebab sumber air perbukitan dan sungai itu merupakan tempat bermain Sadiman sejak kecil dan sumber kehidupan masyarakat sekitar.   Sudah 25 tahun lebih, setiap musim kemarau datang, masyarakat mereka harus membeli dan mencari air hingga puluhan kilometer.

Selama 19 tahun, Sadiman bekerja keras menanam pohon, walau medannya sulit, terjal, dan berbatuan.  Tak heran, ada penduduk desa yang menganggapnya gila.  Sebab, sebagai buruh tani, setiap bekerja pasti menerima bayaran. Padahal pekerjaan menanam pohon ini tidak ada bayarannya.  Bibitnya pun disiapkannya secara cuma-cuma. Sadiman minta izin Perhutani untuk menghijaukan bukit gundul di wilayahnya. Niatnya disambut baik Perhutani. Bahkan, Sadiman dizinkan untuk mengelola pertanian tumpangsari, sehingga ada hasil yang bisa dinikmati.

Hasilnya luar biasa! Pada musim kemarau 2015 lalu, masyarakat desa tidak lagi mengalami kekeringan.  Air perbukitan tetap tersedia, sehingga tetap mengairi sawah dan tandon di rumah-rumah warga.  Sadiman disambut warga masyarakat sebagai pahlawan penghijauan.

Batang pohon, dengan juntaian daun hijau memiliki proses fotosintesis yang mengagumkan, menjadi komponen alam penting bagi manusia dan seluruh ciptaan.   Pohon dapat mengubah karbondioksida menjadi oksigen yang dibutuhkan semua makhluk dan mengurangi pemanasan global.   Pohon juga menahan laju air, sehingga terserap ke dalam tanah.  

Mari menanam pohon, mulai dari diri sendiri, di mana pun tempatnya!   Sejuta atau semiliar pohon mesti dimulai dari menanam satu pohon, demi melestarikan dan mewariskan pohon bagi generasi mendatang.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home