Loading...
DUNIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 09:51 WIB | Rabu, 15 Oktober 2014

Bentrokan Demonstran dengan Polisi Hong Kong kembali Terjadi

Bentrokan Demonstran dengan Polisi Hong Kong kembali Terjadi
Polisi berbaris menghadang pengunjuk rasa yang memblokir jalan sambil memegang payung, simbol perjuangan mereka. (Foto-foto: bbc.com)
Bentrokan Demonstran dengan Polisi Hong Kong kembali Terjadi
Stasiun televisi lokal menyiarkan cuplikan langsung dari bentrokan yang menunjukkan beberapa orang ditangkap oleh polisi.

HONG KONG, SATUHARAPAN.COM – Polisi di Hong Kong kembali bentrok dengan demonstran prodemokrasi. Bentrokan ini terjadi ketika polisi mencoba membersihkan sebuah terowongan di dekat kawasan kantor pemerintahan pada Selasa (14/10).  

Berbagai laporan mengatakan bahwa ratusan polisi anti huru-hara atau Brimob menyemprotkan cairan merica untuk membubarkan para pengunjuk rasa.  Puluhan demonstran berhasil ditangkap oleh petugas.

Sebelum bentrokan, polisi mengatakan bahwa mereka harus membersihkan Jalan Wo yang dianggap sebagai paru-paru kota di jalan utama kota tersebut.

Sebelum bentrokan kemarin, polisi telah memasuki operasi hari ketiga untuk mengurangi gangguan lalu lintas.

Juru bicara perwakilan mahasiswa, Yvonne Leung mengatakan, "Taktik polisi hanya akan memperpanjang aksi protes," ujarnya.

Rekaman yang ditampilkan pada stasiun televisi lokal menunjukkan seorang demonstran diciduk polisi dan dipukuli. Wartawan Daniel Cheng melaporkan bahwa ia juga dipukuli oleh polisi.

"(Polisi) menyambar saya, lebih dari 10 polisi, dan mereka memukuli saya. Pukulan, tendangan. Saya mencoba untuk mengatakan bahwa saya adalah reporter tetapi mereka tidak mendengarkan,” Cheng menjelaskan.

Para pengunjuk rasa kini telah memasuki minggu ketiga melancarkan aksi protes yang mereka sebut sebagai reformasi payung. Sebelumnya, ribuan orang turun ke jalan pada awal demonstrasi ini terjadi, tetapi jumlahnya telah berkurang dalam beberapa hari terakhir.

Para pengunjuk rasa yang merupakan campuran mahasiswa dan kelompok prodemokrasi ini menuntut kebebasan dalam pemilihan umum. Namun, Tiongkok yang memiliki kontrol atas Hong Kong mengatakan bahwa warga bisa memilih, tetapi Tiongkok telah memilihkan calon pemimpin yang memenuhi syarat. Namun, pemimpin Hong Kong CY Leung mengatakan para pengunjuk rasa tidak akan mengubah keputusan Pemerintah Beijing. (bbc.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home