Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 13:33 WIB | Sabtu, 07 Desember 2013

BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Jelang Pemilu

PURWOKERTO, SATUHARAPAN.COM - Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Rahmat Hernowo mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Hari Raya Natal, Tahun Baru 2014, dan Pemilihan Umum 2014.

"Uang palsu kalau saat ini masih normal, artinya ada tetapi masih seperti sebelum-sebelumnya, belum menunjukkan peningkatan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (7/12).

Rahmat Hernowo mengatakan hal itu di sela-sela kegiatan "Pencanangan Bersih Rupiah dan Gerakan Indonesia Menabung" di Pasar Wage, Purwokerto.

Kendati demikian, dia mengakui bahwa setiap menjelang momen-momen besar sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan dengan mengedarkan uang palsu.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama seluruh perbankan yang ada di Kabupaten Banyumas terus berupaya menyosialisasikan cara mengenali uang asli kepada masyarakat, salah satunya melalui kegiatan "Pencanangan Bersih Rupiah dan Gerakan Indonesia Menabung" ini.

"Kami berikan pemahaman mengenai uang rupiah aslinya. Jadi nanti kalau ada uang rupiah palsu di sini, masyarakat bisa langsung tahu," kata pria yang akrab disapa dengan nama panggilan Wowo ini.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dalam kegiatan ini, pihaknya bersama perbankan melayani penukaran uang yang telah lusuh untuk ditukar dengan uang yang masih baru.

"Kami datang langsung ke pasar, karena berdasarkan hasil penelitian, tempat yang paling banyak uang lusuhnya adalah pasar. Kami mengajak teller-teller perbankan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, sehingga kami tahu dari bawah mengenai informasi apa yang mereka butuhkan dengan rupiah," kata Wowo.

Dalam kegiatan ini, kata dia, pihaknya juga menyosialisasikan gerakan menabung kepada masyarakat.

Dengan demikian, dia mengharapkan masyarakat yang selama ini belum pernah berhubungan dengan perbankan, bisa memulai menjalin hubungan dengan bank sehingga dapat terjalin kemitraan yang baik.

"Kami bersama perbankan yang terlibat dalam kegiatan ini menyediakan dana sekitar Rp 1 miliar untuk melayani penukaran uang dari masyarakat," kata Wowo.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyumas Budhi Setiawan mengatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi kepada BI atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.

"Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada BI yang telah menyelenggarakan agenda kegiatan rupiah bersih, karena kalau kita lihat uang pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000 yang kumuh itu luar biasa banyaknya. 
Kadang-kadang orang pegang (uang yang kumuh, red.) saja, jijik," kata Budhi.

Oleh karena itu, dia mempersilakan masyarakat khususnya pedagang di Pasar Wage untuk menukarkan uang-uang yang sudah lusuh atau kumuh dengan pecahan yang masih baru.

Menurut dia, penukaran uang dapat dilakukan kapan saja dan dapat dilayani seluruh perbankan di Kabupaten Banyumas, tidak hanya di BI.

"Dengan demikian, jika uang-uang itu tampak bersih, orang juga akan lebih nyaman dalam menggunakannya. Pesan kami kepada para pengguna rupiah, duit jangan `dikuwes-kuwes` (remas-remas, red.)," kata Budhi.

Kegiatan "Pencanangan Bersih Rupiah dan Gerakan Indonesia Menabung" ini diisi dengan layanan penukaran uang secara langsung.

Dalam hal ini, para teller dari sejumlah bank yang dikawal petugas keamanan mendatangi pedagang maupun masyarakat di Pasar Wage guna menawarkan penukaran uang secara langsung, mulai dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000.

Dari pantauan, kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari pedagang dan masyarakat yang sedang berbelanja.

Mereka tampak menukarkan uangnya dan sebagian besar menukar uang pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 dengan uang pecahan Rp 1.000 dan Rp 2.000.

Hanya saja saat menerima uang yang hendak ditukarkan oleh masyarakat, teller-teller perbankan tersebut sering kali langsung menerimanya dan memasukkannya ke dalam tempat yang telah disiapkan tanpa memperhatikan keasliannya, terutama saat mereka dikerumuni masyarakat, sehingga dikhawatirkan ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menukarkan uang palsu dengan yang asli. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home