Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Endang Saputra 18:10 WIB | Rabu, 19 November 2014

"Blusukan" Perlu untuk Perangi Penyelundupan Manusia

Ilustrasi. (Foto: Antara)

LEGIAN, BALI, SATUHARAPAN.COM -  Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri  (Kemenlu) Hasan Kleib mengatakan  penyelundupan manusia masih terus marak dari waktu ke waktu. 

Menurutnya, sebagian masyarakat Indonesia seringkali ikut terlibat dan obatnya, antara lain, melalui blusukan..

Dikatakan Hasan, target dari penyelundupan manusia adalah kaum papa yang rendah pendidikannya. Biasanya mereka berada di desa-desa. Awalnya dijanjikan pengharapan yang bagus di luar negeri namun kenyataannya menghadapi masalah yang sangat rumit.

Kampanye menggunakan media sosial, elektronik dan cetak bagi penyadaran bagi masyarakat berpenghasilan rendah itu tidaklah cukup. Diperlukan bertemu dan berkomunikasi secara langsung. 

"Itulah yang menurut Presiden Jokowi disebut blusukan," kata Hasan Kleib, dalam pembukaan Regional Workshop on Irregular Migration through Effective Campaign, di Legian Bali, Rabu (19/11).

Pentingnya blusukan  karena para penyelundup manusia juga melakukan hal yang sama. Mereka datang ke daerah yang masyarakatnya miskin kemudian menebar janji kehidupan mewah di luar negeri. 

"Penyelundup manusia juga melakukan komunikasi langsung (blusukan)," kata dia.

Bahkan, penyelundup kadang menggunakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti menjanjikan menyeberang ke negeri lain dengan kapal mewah. Padahal praktiknya bisa jadi kapal yang digunakan adalah kapal nelayan yang bisa mencelakakan.

Sementara itu, Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kemlu, Andy Rachmianto, mengatakan penyelenggaraan lokakarya regional ini merupakan bukti komitmen  Pemerintah Indonesia untuk bekerjasama memerangi penyelundupan manusia.

"Di Bali ini, para peserta akan tukar pengalaman dalam memerangi penyelundupan manusia untuk kemudian diaplikasikan di negara masing-masing. Selain itu kita harapkan juga muncul sejumlah rekomendasi yang bisa dikerjasamakan" kata Andy.(kemlu.go.id)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home