Loading...
SAINS
Penulis: Francisca Christy Rosana 13:24 WIB | Senin, 13 April 2015

BPOM Nyatakan Jajanan SD Rawamangun Bebas Zat Berbahaya

12 sampel makanan di SD Rawamangun yang diperiksa BPOM, Senin (13/4). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan 12 sampel jajanan yang dijual di SD Negeri 9,10,11 Rawamangun, Jakarta Timur, bebas dari bahan berbahaya dan layak dikonsumsi.

"Hasil temuan uji di SD Negeri 9,10,11 Rawamangun semuanya memenuhi syarat. Tidak ada makanan yang terbuat dari bahan berbahaya. Di sekolah lain biasanya ditemukan bahan berbahaya," ujar Dewi Pawitasari, Kepala Balai Besar Pom di Jakarta, Senin (13/4) siang di Rawamangun, Jakarta Timur. 

Sampel yang diambil oleh BPOM di antaranya ialah sate kikil, lontong, kerupuk, tahu goreng, cilok, kerupuk nasi goreng, keripik bawang, makaroni, pisang cokelat, dan jeli orange.

Kendati demikian, BPOM mengimbau siswa agar tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan yang dijual di sekolah, terutama makanan dengan bahan pewarna yang mencolok.

BPOM juga menyarankan agar orangtua memberi bekal pada anak agar anak tak jajan sembarangan. Anak pun sebaiknya diberi sarapan sebelum berangkat ke sekolah. 

Setelah sampai di sekolah, anak-anak diimbau memilih jajanan yang aman dan tidak berwarna mencolok. Makanan dengan zat berbahaya biasanya dapat dikenali dari bentuk luarnya. 

"Kalau dari bau, relatif susah. Kalau tahu mengandung formalin itu nggak tercium. Tapi kalau dirasa rasanya tidak seperti tahu. Cenderung pahit dan ada rasa aneh," ujar Dewi.

Makanan yang mengandung zat berbahaya akan menimbulkan efek yang sangat tidak baik bagi tubuh. Untuk jangka pendek, efek jajanan yang mengandung boraks ialah konsumen menjadi tidak nafsu makan. 

"Kalau boraks ini kan pengawet kayu, lalu untuk pupuk, jangka pendek tak ada nafsu makan. Makannya maunya itu-itu saja. Semacam ketagihan. Lalu ada gatal-gatal di kulit," Dewi menjelaskan. 

Selanjutnya untuk jangka menengah, konsumen dapat mengalami gangguan saraf pusat dan pada jangka panjang akan mengalami kerusakan hati ginjal dan kerusakan saraf pusat. 

Makanan yang dapat diindikasi mengandung zat berbahaya dari awal di antaranya mi kuning dan tahu. Selain itu, cone pada es krim juga diindikasi mengandung zat berbahaya. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home